Network
PR CIREBON - Kemunculan klaster kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat pada Maret lalu cukup menyita perhatian publik. Pasalnya, hampir sebagian besar awak kapal telah terinfeksi virus corona.
Sebagai tanggapan atas kasus itu, Kepala Operasi AL AS, Michael Gilday menyatakan bahwa dua personel militer AS resmi dipecat, yakni Kapten Brett Crozier dan Laksamana Muda Stewart Baker.
Lebih lanjut, Roosevelt menuding dua personel militer AS itu bersalah karena telah membocorkan data internal kapal saat sedang menangani wabah corona wabah corona yang menginvasi kapal.
Baca Juga: Dipaksa Melepas Hijab saat Ditahan, 45 Ribu Orang Tandatangani Petisi Pembebasan Wanita Muslimah AS
"Setelah meninjau kembali tindakan Laksamana Baker dan Kapten Crozier, mereka tidak melakukan cukup upaya yang sesuai dengan kewajiban utama mereka untuk menjaga 5.000 awak kapal (dari terinfeksi virus)," ungkap Gilday seperti dikutip dari AFP melalui situs RRI.
Adapun keputusan pemecatan Crozier ini baru diumumkan setelah proses penyelidikan selama dua bulan.
Secara detail, Angkatan Laut AS memutuskan Crozier tidak dapat kembali bekerja untuk kapal induk Theodore Roosevelt. Bahkan, ia juga dianggap tidak memenuhi syarat untuk bekerja sebagai kapten kapal lainnya.
Baca Juga: Raih 2 Rekor MURI dari Siaran Langsung 30 Jam Tanpa Henti, Raffi Ahmad: Bikin Rekor Lagi, Ada Ide?
Lebih lanjut, Gilday menyebut Crozier seharusnya dapat mengevakuasi awak kapal ke fasilitas yang telah disiapkan di pusat kebugaran secara profesional. Namun yang terjadi saat itu, Crozier memutuskan memberi kenyamanan dengan menyediakan kamar hotel bagi para awak kapal.
"Masalahnya benar-benar terkait standar kinerja, terutama di masa krisis," jelas Gilday.
Sedangkan, Baker akan menghadapi penundaan promosi jabatan dengan menunggu hasil peninjauan lebih lanjut.
