Hoaks atau Fakta: Benarkah Ada yang Meninggal Dunia usai Vaksinasi Covid-19?

13 Oktober 2021, 19:15 WIB
HOAKS - Beredar sebuah video yang menjelaskan jika ribuan orang meninggal dunia usai melakukan vaksinasi Covid-19.* /Pixabay/kfuhlert

PR CIREBON – Baru-baru ini, beredar kabar di media sosial tentang kasus vaksinasi Covid-19, dilihat seorang laki-laki yang berada dalam postingan video.

Pada aksi unjuk rasa yang mengklaim bahwa ada ribuan orang yang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi Covid-19.

Lantas, benarkah ribuan orang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi Covid-19?

Baca Juga: Ini Dia 7 Sayuran Rendah Gula untuk Diet Rendah Karbohidrat, Salah Satunya Mentimun

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram @jabarsaberhoaks, kabar ribuan orang meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi Covid-19 adalah hoaks.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari.

Ia menyebut tidak ada kasus warga meninggal setelah di vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Klarifikasi Soal Nikah Siri, Deddy Corbuzier: Daripada Berzina Gitu Ya?

Pernyataaan ini juga menyambung tentang beredarnya kabar yang menyebut, vaksin Covid-19 menyebabkan 30 orang meninggal di Indonesia.

Dirinya  mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima 27 aduan terkait Vaksin Sinovac menyebabkan kematian.

Namun setelah dilakukan investigasi, kematian tersebut tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Twitter Luncurkan Fitur Terbaru, Ciptakan E-niaga Masa Depan

HOAKS - Beredar sebuah video yang menjelaskan jika ribuan orang meninggal dunia usai melakukan vaksinasi Covid-19.* Tangkapan layar Instagram @jabarsaberhoaks

Baca Juga: Mix and Match atau Padu padan ala Shin Min Ah di ‘Hometown Cha Cha Cha’

“Dari kasus tersebut, 10 kasus akibat teriveksi Covid-19, lalu 14 orang karena penyakit jantung,” ujar Hindra.

Ada juga satu orang yang meninggal dunia karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dan dua orang lainnya karena diabetes melitus dan hipertensi tidak terkontrol.

“Kenapa kami bisa membuat diagnosis itu? Karena datanya lengkap. Diperiksa, di rontggen, diperiksa lab, CT-scan, dan dapat diagnosisnya,” jelasnya.

Baca Juga: Begini Kata Kim Joo Ryoung Soal Karakternya di 'Squid Game': Dia Lebih Kesepian

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menerima laporan tiga kasus orang meninggal akibat vaksin AstraZeneca.

Karena hal itu, Hindra menegaskan bahwa setelah dilakukan investigasi orang tersebut meninggal karena penyakit lain bukan karena vaksin Covid-19.

Salah satu juru bicara vaksinasi dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin AstraZeneca akan tetap digunakan.

Baca Juga: Banjir Bunga di Hari Ulang Tahun, Rossa Ungkap Rasa Syukur dan Terima Kasih

Karena menurutnya, vaksin memberikan banyak manfaat, dalam menekan kasus penularan dan kematian akibat virus Covid-19.

Maka dari itu, dapaty dipastikan jika kabar ribuan orang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 adalah hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: JABAR SABER HOAKS

Tags

Terkini

Terpopuler