Istana Kepresidenan Bogor 2023: Pesona dan Sejarahnya

- 4 November 2023, 21:46 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara dengan latar belakang Astana Kepresidenan Bogor./Setneg RI
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara dengan latar belakang Astana Kepresidenan Bogor./Setneg RI /

SABACIREBON - Istana Kepresidenan Bogor, merupakan sebuah kompleks istana yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat memiliki luas sekitar 28.86 hektar dan terletak di ketinggian 290 meter di atas permukaan laut.

Lokasi keberadaan Istana Bogor yang dibangun sejak jaman Hindia Berlanda, menjadikannya sebagai tempat yang sejuk dan bersih. Kota Bogor juga dikenal sebagai "kota hujan."

Sejarah Istana Kepresidenan Bogor dimulai dengan adanya pencarian tempat peristirahatan oleh orang-orang Belanda yang bekerja di Batavia (kini Jakarta) pada abad ke-18.

Mereka ingin menghindari panas dan keramaian kota Batavia, sehingga menemukan tempat yang sejuk di Kampong Baroe pada tahun 1744.

Baca Juga: Hadiri Festival Dangai Ehau, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Daerah

Gubernur Jenderal Belanda, G.W. Baron van Imhoff, memerintahkan pembangunan pesanggrahan di tempat itu pada tahun 1745 dan memberinya nama Buitenzorg, yang berarti "bebas masalah/kesulitan."

Gubernur Jenderal van Imhoff sendiri merancang arsitektur bangunan tersebut dengan inspirasi dari Blenheim Palace di Inggris.

Pada tahun 1750-1754, istana mengalami kerusakan berat akibat pemberontakan perang Banten. Namun, bangunan ini diperbaiki dan terus berkembang selama pemerintahan berbagai Gubernur Jenderal Belanda.

Baca Juga: Aplikasi 'Diabsenin' Perkenalkan Inovasi Teknologi Absensi ke SMA Negeri 21 Bandung

Peran dan Fungsi Istana

Selama masa penjajahan Belanda, Istana Kepresidenan Bogor digunakan sebagai tempat peristirahatan. Namun, setelah Indonesia merdeka, peran istana berubah menjadi kantor urusan kepresidenan dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia.

Istana Kepresidenan Bogor juga menjadi saksi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti Konferensi Lima Negara tahun 1954, pembahasan masalah konflik Kamboja pada forum JIM (Jakarta Informal Meeting) tahun 1988, dan pertemuan para pemimpin APEC pada tahun 1994.

Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di sini adalah penandatanganan Surat Perintah 11 Maret 1966, yang lebih dikenal dengan sebutan Supersemar oleh Presiden Soekarno.

Baca Juga: Menpora Dito Tiba di Dusseldorf Jerman untuk TAFISA World Congress 2023

Museum Kepresidenan

Istana Kepresidenan Bogor memiliki beberapa bangunan utama, seperti Gedung Induk, Gedung Utama Sayap Kiri, dan Gedung Utama Sayap Kanan, yang memiliki fungsi penting dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan.

Selain itu, terdapat enam paviliun dan bangunan lain yang juga digunakan untuk berbagai keperluan.

Di kompleks Istana Bogor, terdapat Museum Kepresidenan Balai Kirti, yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Museum ini berisi sejarah perjalanan bangsa Indonesia, patung perunggu para Presiden Indonesia, Naskah Proklamasi, dan berbagai artefak sejarah penting lainnya.

Baca Juga: 11 Ide Perjalanan Menakjubkan untuk Liburan Anda di Bali

Kepustakaan dan Benda Seni

Istana Kepresidenan Bogor juga memiliki koleksi buku sebanyak 3.205 buah dan banyak benda seni, seperti lukisan, patung, dan keramik.

Selain itu di Istana Bogor juga terdapat 448 buah lukisan,216 buah patung  dan196 buah keramik.

Istana Bogor juga dikenal dengan kehadiran enam pasang rusa yang dipelihara sejak tahun 1808-1811. Selain itu, halaman istana dihiasi dengan puluhan patung yang memiliki nilai seni tinggi sebagai koleksi Istana Bogor.

 

Istana Kepresidenan Bogor memiliki peran sejarah yang kaya dan masih berfungsi sebagai kediaman resmi Presiden Republik Indonesia.

Selain itu, museum di kompleks istana diizinkan dikunjungi masyarakat umum untuk memberikan wawasan tentang sejarah Indonesia dan kehidupan para presidennya.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: setneg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah