SABACIREBON - Pasar Papringan, sebuah destinasi wisata baru di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengajak pengunjung merasakan atmosfer Jawa tempo dulu.

Berlokasi sekitar seratus meter dari Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, pasar ini menawarkan pengalaman unik yang membawa kita kembali ke masa lampa.

Pasar Papringan mengikuti jejak pasar di Jawa zaman dahulu. Lokasinya yang tersembunyi dan dekat dengan alam memberikan nuansa autentik.

Baca Juga: Masyarakat Tuban Diajak Ngabuburit Gratis Bersama Si Mas Ganteng

Di sini, mata uang yang digunakan adalah koin kuno dan uang logam zaman dulu dengan prenampilan para  penjual mengenakan seragam dengan motif kain lurik, mengingatkan pada zaman dahulu.

Di pasar ini juga tempat-tempat berjualan barang dirancang sesuai dengan gaya pasar tradisional.

Pasar Papringan Temanggung dibentuk oleh pemuda Dusun Ngadiprono yang tergabung dalam Komunitas Mata Air. Komunitas ini peduli akan upaya konservasi lingkungan dan bekerja sama dengan Komunitas Spedagi.

Baca Juga: Marak Pengemis di Bulan Ramadan, Dinsos Kota Cimahi Lakukan Penjangkauan

Pemerintah daerah setempat memberikan dukungan hangat terhadap upaya konservasi rumpun bambu yang menjadi dasar dari wisata desa ini.

Papringan sendiri berarti kebun bambu. Pasar Papringan memang benar-benar seperti pasar di kebun bambu. Meskipun awalnya dirintis pada 2016 di Kandangan, gelaran pasar ini hanya berlangsung sembilan kali dalam setahun.