Network
SABACIREBON- Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, wahana wisata jembatan kaca bermunculan di berbagai daerah di Indonesia.
Namun siapa sangka, wahana jembatan kaca ini ternyata masih riskan terjadinya kecelakaan. Seperti terjadi di Purwokerto Jawa Tengah, kecelakaan akibat pecahnya jembatan kaca mengakibatkan korban jiwa.
Dikutip dari Antaranews, insiden pecahnya jembatan kaca di Purwokerto, tepatnya di objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Insiden yang merenggut nyawa pengunjung ini terjadi pada Rabu 25 Oktober 2023. Saat itu empat wisatawan terperosok setelah menginjak lembaran kaca hingga pecah.
Dari empat korban tersebut, dua orang di antaranya sempat bergelantungan pada kerangka jembatan dan dua orang lainnya terjatuh ke bawah.
Menyusul kecelakaan maut tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas menutup sementara seluruh objek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca.
Baca Juga: Infinix Resmi Luncurkan Dua Ponsel Anyar, Ini Keunggulannya
"Kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi. Jadi, sebelum sertifikat layak fungsi ini keluar, semuanya belum boleh digunakan," kata Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.
Menurut Hanung, Pemkab Banyumas akan membuat surat edaran dan mengumpulkan seluruh pengelola wahana wisata untuk asesmen ulang terhadap tempat wisata yang berisiko tinggi, dengan difasilitasi Satuan Polisi Pamong Praja, dinas pekerjaan umum, dan organisasi perangkat daerah kabupaten setempat.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Alamsyah Satyanegara Sukawijaya (Yoyok Sukawi) meminta pemerintah daerah mengecek kondisi objek wisata di daerah masing-masing terkait insiden pecahnya jembatan kaca di The Geong di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menewaskan seorang wisatawan.
Baca Juga: Anggota Komisi IV DPR RI Sebut Tingkatkan Produksi Pertanian Dengan Benih yang Bermutu
“Dinas Pariwisata harus aktif mengawasi seluruh objek wisata dan Kemenparekraf juga setelah ini harus melakukan evaluasi dengan berkoordinasi dengan dinas pariwisata di daerah,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Kamis 26 Oktober 2023.
Menurut dia, objek wisata harus memiliki standar keamanan apabila membuat sebuah wahana yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Politikus Partai Demokrat ini juga mendesak supaya pihak terkait seperti Kemenparekraf dan dinas pariwisata di daerah-daerah untuk mengantisipasi berbagai insiden.
“Jembatan kaca yang ada di Purwokerto dan objek wisata lainnya harus memiliki standar kelayakan dari pihak yang berwenang seperti ukuran kaca yang pas, ketebalannya, itu harus distandarkan,” ujarnya.***
