PIKIRAN RAKYAT - Sebelumnya Google dan SpaceX telah melarang penggunaan aplikasi Zoom yang dianggap tidak aman dan berbahaya.
Aplikasi yang tengah booming saat pandemi virus corona itu semakin disebut tak aman setelah ditemukannya bukti baru.
Bukti itu yakni adalah, bahwa ribuan email dan password pengguna aplikasi Zoom kini dijual di komunitas Dark web.
Baca Juga: Digelar di Atas Balkon, Pasangan asal Miami Rayakan Pernikahan di Tengah Pandemi Corona
Sekitar 530.000 yang tercangkup dalan satu set data ditemukan dijual di situs dark web itu.
Diberitakan dalam Antara, Informasi akun pribadi termasuk alamat email, kata sandi, dan alamat web untuk rapat Zoom diunggah secara bebas dan dijual untuk mendapatkan keuntungan.
Alamat itu tercantum menjadi bagian dari pelanggaran data sebelumya, yang sering dijual dan dikemas ulang di forum peretas.
Data yang dimasukkan oleh para pengguna, membuat seseorang dapat dengan mudah mengakses ruang rapat pribadi lalu mempublikasikannya.
Baca Juga: Demi Pesta, Raja Thailand Langgar Aturan Lockdown dan Tinggalkan 20 Selirnya