Dengan permintaan tinggi dari pengguna baru-baru ini, BiP terus naik ke puncak kategori 'paling populer gratis' dan 'tren' di pasar aplikasi di seluruh dunia.
Atac Tansug, wakil presiden layanan dan solusi digital Turkcell, mengatakan perusahaan terus berinvestasi di BiP
Baca Juga: Diplomat Rusia Serukan Estonia dan Negara Barat untuk 'Ngaca' Sebelum Bahas Belarusia
Fitur-fitur baru yang sedang dikerjakan pasti akan menarik lebih banyak pengguna.
Kenaikan pengguna itu muncul setelah WhatsApp mengumumkan perubahan kontroversial pada kebijakan privasinya
Memungkinkannya berbagi lebih banyak data dengan perusahaan induk Facebook, dan pengguna disarankan untuk menghapus WhatsApp
Baca Juga: Sebut Regulasi Lemah, DPR dan DFW Minta Pemerintah Maksimalkan Perlindungan ABK
Jika tidak menyetujuinya, pengguna pun mulai meninggalkan aplikasi dan mencari alternatif.
Di tengah reaksi negatif tersebut, WhatsApp Jumat lalu mengatakan bahwa pihaknya akan menunda kebijakan privasi barunya dari 8 Februari hingga 15 Mei.
Sebagamana diberitakan Cirebon.Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, WhatsApp mengatakan bahwa penundaan tiga bulan ini