Pengguna Soroti Kebijakan Privasi, WhatsApp Tunda Peluncuran Pembaruan Fitur Bisnis

- 16 Januari 2021, 16:35 WIB
Pengguna Soroti Kebijakan Privasi, WhatsApp Tunda Peluncuran Pembaruan Fitur Bisnis.*
Pengguna Soroti Kebijakan Privasi, WhatsApp Tunda Peluncuran Pembaruan Fitur Bisnis.* / Ilustrasi Whatsapp // pixabay / arivera

PR CIREBON – Saat ini publik ramai memperbincangkan kebijakan privasi pembaruan yang dikeluarkan WhatsApp, yang membuat publik mempertanyakan tentang privasi para pengguna.

Para pengguna WhatsApp khawatir bahwa privasinya dapat dipergunakan untuk hal yang dapat merugikan para pengguna.

Pengguna WhatsApp menerima pemberitahuan bulan ini bahwa mereka sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru, dan berhak membagikan beberapa data pengguna dengan aplikasi Facebook.

Baca Juga: Dukung Langkah Polisikan Ramalan Mbak You, Gus Romli: Harus Dipertanggungjawabkan Biar Nggak Tuman

Oleh karena banyak kekhawatiran yang muncul dari para pengguna, WhatsApp secara resmi menunda peluncuran pembaruan.

Walaupun peluncuran tersebut ditunda, WhatsApp sendiri mengatakan bahwa pembaruan tersebut bertujuan untuk meningkatkan transaksi bisnis pada platformnya.

Walaupun dilakukan penundaan dari pihak WhatsApp, para pengguna WhatsApp yang resah melakukan protes dan juga menyerukan untuk migrasi (pindah) ke aplikasi pesan yang lain seperti Telegram dan Signal.

Baca Juga: Palestina Akan Laksanakan Pemilihan Umum Pertama Kalinya, Dalam 15 Tahun Terakhir

Pada hari Jumat, 15 Januari 2021, WhatsApp mengatakan pihaknya akan menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei mendatang, terhitung dari 8 Februari 2021.

Pembaruan ini akan difokuskan pada pengguna untuk mengirim pesan dengan bisnis.

Pada pembaruan ini tidak akan memengaruhi percakapan pribadi, percakapan pribadi akan terus dijaga dengan baik oleh pihak WhatsApp dengan enkripsi end-to-end.

Baca Juga: Pengguna Khawatir, WhatsApp Tunda Perilisan Kebijakan Privasi Baru

"Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," kata WhatsApp dalam sebuah pernyataan, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

“Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa mendatang"

"Dan sangat penting orang-orang mengetahui layanan ini,” tambah pihak WhatsApp dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo jadi Calon Kapolri, Pakar Sebut Ada Tiga Ciri Kelompok yang Menolak

Facebook telah meluncurkan alat bisnis di WhatsApp selama setahun terakhir.

Peluncuran tersebut bergerak untuk meningkatkan pendapatan dari unit yang tumbuh lebih tinggi seperti WhatsApp dan Instagram

Disamping merajut infrastruktur e-commerce di seluruh pohon perusahaan.

Baca Juga: Pasca Kebijakan Privasi Baru WhatsApp, Ini Panduan Lengkap Pilih Signal atau Telegram Agar Tak Salah

Facebook mengakuisi WhatsApp senilai US $19 miliar Dolar AS (sekitar Rp267 triliun) pada tahun 2014 tetapi lambat dalam memonetisasinya.

Semenjak diakuisisi oleh Facebook, sebenarnya WhatsApp sudah melakukan dan membagikan kategori data dengan Facebook, seperti nomor telepon dan alamat IP dari para pengguna WhatsApp dengan Facebook.

"Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau panggilan semua orang"

Baca Juga: Heran Mbak You Dilaporkan, Politisi Demokrat: Zaman Akal Sehat Berganti Akal-akalan

"Kami juga tidak dapat melihat lokasi Anda yang dibagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook," katanya.

WhatsApp mengatakan pada bulan Oktober lalu bahwa mereka akan mulai menawarkan pembelian dalam aplikasi melalui Toko Facebook

Dan akan menawarkan perusahaan yang menggunakan alat perpesanan layanan pelanggannya kemampuan untuk menyimpan pesan-pesan itu di server Facebook.

Baca Juga: Sulawesi Diguncang Gempa, Choi Siwon Super Junior Ikut Berduka Cita

WhatsApp mengatakan pada saat itu bahwa obrolan dengan bisnis menggunakan layanan hosting baru dan tidak akan dilindungi oleh enkripsi ujung ke ujung aplikasi.***

 

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah