Hati-Hati! Ini Harga Data Pribadi Anda Jika Dijual di Dark Web

- 8 Desember 2020, 12:22 WIB
Ilustrasi dark web, Ini Harga Data Pribadi Anda Jika Dijual di Dark Web.*
Ilustrasi dark web, Ini Harga Data Pribadi Anda Jika Dijual di Dark Web.* /PIXABAY/B_A


PR CIREBON - Peneliti perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkap daftar harga untuk menjual data pribadi di peretas gelap atau forum web gelap.

Menariknya, ternyata akses ke data sensitif seperti rekam medis atau informasi identitas bisa lebih murah daripada secangkir kopi yang biasa Anda beli.

"Dalam beberapa tahun terakhir banyak area kehidupan kita telah menjadi digital dan beberapa di antaranya, seperti medis kita, misalnya, termasuk sebagai informasi pribadi. Seperti yang kita lihat dengan meningkatnya jumlah insiden kebocoran data, hal ini menyebabkan lebih banyak risiko bagi pengguna," ujar peneliti keamanan di Kaspersky's GReAT, Dmitry Galov, yang PikiranRakyat-Cirebon.com lansir dari Antara News.

Baca Juga: Komnas HAM Dalami Bentrokan FPI dengan Polisi, DPR Nyatakan Dukungannya 'Semua Pihak Introspeksi'

Penelitian menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darknet internasional, untuk dapat pemahaman lebih jauh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa akses ke data pribadi dapat dimulai dari 50 sen (0,5 dolar AS) untuk sebuah ID (identitas pribadi), tergantung seberapa jauh data yang ditawarkan.

Beberapa informasi pribadi tetap diminati selama hampir satu dekade - terutama data kartu kredit, akses perbankan, dan layanan pembayaran elektronik, dengan harga yang tidak berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Pilkada Ditengah Pandemi Covid-19, Ini Pesan Wakil Ketua MPR bagi Penyelenggara dan Paslon

Namun, jenis data baru juga bermunculan. Ini termasuk catatan medis pribadi dan selfie dengan dokumen identifikasi pribadi, yang biayanya bisa mencapai US $ 40.

Penyalahgunaan data berpotensi menimbulkan konsekuensi yang signifikan, seperti pengambilan nama atau penggunaan layanan korban berdasarkan identitasnya.

Data yang dijual di pasar gelap dapat digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan, dan skema phishing, hingga pencurian uang secara langsung.

Baca Juga: Usai Ungkap Dua Menteri, KPK Kini Usut Kasus Korupsi di BIG dan LAPAN

"Ini tidak berarti bahwa kita harus menghapus dan menutup akun media sosial kita, tentunya. Ini semua tentang memahami konsekuensi dan risiko potensial dan bersiap yang tepat untuk itu," ujarnya.

Jenis data tertentu, seperti akses ke akun pribadi atau database kata sandi, dapat disalahgunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxing.

"Tindakan terbaik terkait data Anda adalah: ketahui apa yang mereka ketahui, hapus apa yang Anda bisa, dan kendalikan informasi tentang Anda secara online. Sesederhana itu, namun tetap membutuhkan usaha," tambahnya.

Baca Juga: Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Himbauan Satgas Covid-19 bagi Masyarakat

Berikut daftar harga data pribadi.

Detail kartu kredit: 6-20 dolar AS (sekitar Rp85 ribu - Rp284 ribu)

Pindaian SIM: 5-25 dolar AS (sekitar Rp71 ribu - Rp355 ribu)

Pindaian Paspor: 6-15 dolar AS (sekitar Rp85 ribu - Rp213 ribu)

Layanan berlangganan: 0,5-8 dolar AS (sekitar Rp7.100 - Rp114 ribu)

Baca Juga: Muhadjir Effendy: Pengkajian Halal Vaksin Covid-19 Sinovac dari BPJPH Telah Selesai

ID (Nama, Tanggal lahir, email, mobile): 0,5-10 dolar AS ( sekitar Rp7.100 - Rp142 ribu)

Selfie dengan dokumen (paspor, SIM): 40-60 dolar AS (sekitar Rp568 ribu - Rp852 ribu)

Rekam medis: 1-30 dolar AS (sekitar Rp14 ribu - Rp426 ribu)

Akun online banking: 1-10 persen dari nilai

Akun Paypal: 50-500 dolar AS (sekitar Rp710 ribu - Rp7,1 juta)

Dark Web sendiri adalah Situs web yang termasuk dalam lapisan ini hanya dapat diakses melalui Jaringan Pribadi Virtual (Virtual Private Network/VPN).***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x