Sementara itu, PJJ secara luring disiapkan Dinas Pendidikan Jabar untuk mengakomodasi para siswa yang bermukim di wilayah yang tidak tersentuh oleh sinyak komunikasi (blank spot).
Para siswa yang berada di area blank spot akan dikirimkan buku sebagai metode belajar selama AKB.
“Buku-buku itu akan dikirimkan oleh petugas PT Pos. Guru juga bisa berkeliling ke beberapa rumah siswa di area blankspot. Sehingga pengawasan bisa tetap dilakukan terkait pembelajaran luring yang dilakukan,” imbuh Dedi.
Artikel ini telah tayang di prfmnews.pikiran-rakyat.com dengan judul Secara Daring dan Luring, Ini Pedoman Terbaru PJJ untuk SMA, SMK dan SLB di Jabar
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jokowi Perintahkan Prabowo untuk Bubarkan FPI? Simak Faktanya
Dedi mendorong para guru agar menyusun bahan ajar yang memberikan samangat, optimisme, dan harapan-harapan baik. Setiap pembelajaran harus mengacu pada pengembangan kompetensi spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, Dedi menegaskan sekolah yang diizinkan hanya yang berada di zona hijau kewaspadaan Covid-19.
"Fasilitas sekolah untuk pembelajaran tatap muka pun harus memenuhi standar protokoler kesehatan sebagaimana yang disosialisasikan pemerintah serta mengikuti protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru yang dikeluarkan Dinas Pendidikan," tutupnya.***(Indra Kurniawan/PRFM News)