PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar bagi pendidikan tinggi yang bertajuk "Kampus Merdeka".
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar angkat bicara soal program Kampus Merdeka yang akan di laksanakan dalam waktu dekat ini.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, program Kampus Merdeka akan bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di desa.
Baca Juga: BNN Beri Peringatan pada Apotek di Cirebon, Jual Obat Keras Tanpa Resep Bisa Dipidana
“Program Kampus Merdeka ini tidak hanya membuat anak-anak cerdas, namun juga akan mengangkat perekonomian di desa,” ujar Halim.
Halim mengatakan permasalahan di desa bukan hanya persoalan infrastruktur namun persoalan sumber daya manusia juga.
Sebagai contoh di sebuah desa ada gedung untuk sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun tidak ada guru yang mengajar.
Begitu juga dengan kepala desa, tidak banyak kepala desa yang mengenyam pendidikan tinggi, untuk itu perlu ada upaya peningkatan kapasitas bagi para kepala desa.
“Ada setidaknya tiga juta mahasiswa semester enam keatas dan jika setidaknya ada 500.000 mahasiswa yang turun ke desa, maka dalam waktu tiga tahun permasalahan di desa bisa selesai,” ujar Halim.
Kemendes PDTT juga menggagas adanya Proyek Desa, yang terdiri dari tiga bagian yakni konsep operasional bagaimana membangun SDM unggul di pedesaan, mentransformasikan ekonomi pedesaan, dan penerapaan kebijakan Kampus Merdeka.
Halim mengatakan melalui forum ini akan dirumuskan bagaimana magang di Desa dalam satu, dua, hingga tiga semester.
Ia juga berharap begitu rumusannya segera selesai, agar bisa langsung di terapkan pada semester selanjutnya.
Kebijakan Kampus Merdeka akan segera hadir untuk diaplikasikan diseluruh kampus sesuai dengan relevansi peran dan fungsi mahasiswa.***