Zainut Tauhid menuturkan, pola seleksi yang selama ini dikembangkan tidak lain dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam pada PTKIN Strata 1 (Program Sarjana).
“Saat masa pandemi seperti sekarang ini, keberpihakan kepada anak-anak bangsa harus tetap diupayakan secara maksimal. Sistem penerimaan mahasiswa di PTKIN harus disiapkan dengan matang, transparan, dan memenuhi prinsip adil,” ungkapnya.
“Itu semua kita maksudkan untuk terus meningkatkan mutu pendidikan Islam," tambah Zainut Tauhid saat membuka rapat pengembangan sistem Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk (SPAN-UM PTKIN) di Bandung, belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Mohammad Ali Ramdhani mengungkapkan, afirmasi khusus akan diberikan kepada calon mahasiswa berprestasi, khususnya kepada para penghafal Al-Qur’an.
“Menyediakan perangkat sistem terpadu yang mudah dan memadai sekaligus dibarengi dengan peningkatan program beasiswa di PTKIN, merupakan langkah yang baik saat masa pandemi seperti sekarang,” ujar Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Kemudian, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Suyitno menambahkan, perlu sosialisasi yang lebih baik dan lebih luas dalam pola penerimaan calon mahasiswa.
Baca Juga: Simak Manfaat Kopi untuk Kesehatan Kulit Wajah, Salah Satunya Mencegah Penuaan!
Misalnya, keberpihakan terhadap calon mahasiswa dari madrasah sebagai bagian dari keluarga besar Pendidikan Islam harus menjadi prioritas karpet merah.
"Masih ada waktu untuk terus mensosialisasikan SPAN-UM PTKIN dalam rangka merekrut calon mahasiswa dari jalur prestasi ini," tutup Suyitno.***