Inovasi Physical Distancing, Bus dengan Formasi Duduk 1-1-1 Diprediksi Menjadi Tren di Indonesia

- 9 Juli 2020, 09:55 WIB
ILUSTRASI bus.*/FREEPIK
ILUSTRASI bus.*/FREEPIK /

PR CIREBON - Banyak sekali perubahan yang dirasakan akibat adanya pandemi virus corona di Indonesia yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak.

Tak hanya sebatas kegiatan sehari-hari melainkan juga penerapan tempat duduk pada kebanyakan transportasi kendaraan penumpang.

Salah satunya adalah bus dengan konfigurasi yang diklaim bisa menjadi tren bus-bus di Indonesia yang akan datang.

Baca Juga: Bantah Serang Istri di Pesawat saat Mabuk, Johnny Depp: Itu Hal Paling Menjijikkan yang Dituduhkan

"Posisi duduk dengan formasi 1-1-1 itu nantinya mungkin bisa jadi tren bus-bus ke depannya," ungkap Brand and Marketing Communication Manager Laksana, Candra Dewi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Inovasi terbaru dari perusahaan CV Karoseri Laksana ini hanya untuk memberikan cara untuk Perusahaan Otobus (PO) yang saat ini belum bisa beroperasi agar bisa beroperasi sepenuhnya dengan desain seperti yang sudah dilakukan oleh PO Sumber Alam.

"Saat ini, kita sekarang melihat kebutuhan klien yang banyak busnya belum bisa jalan juga kan ya. Kalau tren sih tergantung dari klien itu sendiri, kita tidak bisa memaksakan," kata dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gunakan Kantong Plastik saat Berbelanja akan Kena Denda Rp250 Ribu?

Sebagai perusahaan karoseri pihaknya mengaku hanya memberi solusi untuk konsumen.

Ia berharap bahwa dengan hadirnya Legacy SR2 Physical Distancing yang dimiliki oleh PO Sumber Alam ini dapat membangkitkan aktifitas para PO lainnya agar bisa mengoperasikan bus mereka seperti sediakala dengan inovasi desain seperti itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gunakan Kantong Plastik saat Berbelanja akan Kena Denda Rp250 Ribu?

Pemilik PO Bus Sumber Alam, Anthony Steven Hambali mengatakan dalam sambungan telepon bahwa pihaknya akan mentargetkan dalam tahun ini membuat tiga kendaraan bus dengan konsep seperti ini, jika memang prototipe ini bisa diterima dan diberikan izin oleh pemerintah.

"Target kita tiga unit untuk tahun ini, tapi kita kan lihat dulu sama yang pertama ini. karena kan pertautan (bus) ini belum ada, kalau memang nantinya tidak diizinkan untuk mengangkut 100 persen juga ya sama aja kan, ya kita tidak akan produksi lagi," kata dia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x