Tewaskan Ratusan Orang, Gara-gara Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Laga PERSIB VS Persija Jadi..

- 2 Oktober 2022, 08:28 WIB
Penonton persib./pikiran-rakyat.com.
Penonton persib./pikiran-rakyat.com. /

SABACIREBON-Kerusuhan sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur saat Arema FC VS Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 langsung berdampak pada laga PERSIB VS Persija yang sedianya digelar Minggu 2 Oktober sore nanti.

Hingga saat ini, apakah partai PERSIB VS Persija bakal digelar sesuai jadwal menjadi tidak pasti. Offisial dan manajemen PERSIB mereka masih harus menunggu arahan resmi dari PSSI dan operator Liga 1.

"Belum kami belum tahu, saat ini kita di PERSIB masih menunggu keputusan atau arahan dari PSSI dan pihak operator Liga 1. Apakah nanti tetap digelar atau tidak, itu yang saat ini ditunggu," kata Komisaris PERSIB, H Kuswara S Taryono kepada cirebon.pikiran-rakyat.com melalui sambungan telepon, Minggu 2 Oktober.

Baca Juga: Kerusuhan Sepakbola Kanjuruhan Malang Disorot Dunia, Ratusan Tewas Bagaimana Nasib Liga 1? Ini Kabar terbaru

Kuswara menyebut, manajemen PERSIB tentunya harus tunduk dan patuh seandainya laga PERSIB VS Persija nanti diputuskan ditunda.

Namun di sisi lain, official dan para Pemain PERSIB dikatakannya dalam kondisi siap tanding. Begitupun pihak Persija yang sejak Sabtu kemarin sudan berada di Bandung.

"Nanti kami informasikan bagaimana kelanjutan kabar dari PSSI," katanya.

Baca Juga: Arab Saudi Sepakati Pembukaan Penerbangan Umroh dari Bandara Kertajati

Sementara itu, jumlah korban meninggal pada kerusuhan Persebaya Vs Arema FC masih simpang siur. Bahkan tak sedikit informasi berseliweran di jagat medsos jumlahnya disebut-sebut melebihi angka 200 orang.

Namun kabar terakhir dilaporkan sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Kericuhan terjadi bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan usai Arema FC kalah.

Baca Juga: Petani Minuman Tradisional Beralkohol Berbagai Daerah Minta Judul UU Minol Dirubah

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: KAI Daop 3 Cirebon Berlakukan Tarif KA Murah Mulai Rp 30.000, Catat Begini Cara Mendapatkannya

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion.

Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.***

 

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah