Jelang Musorprov KONI Jabar: (1) Teka-Teki Suksesi

- 1 Agustus 2022, 21:53 WIB
Masyarakat olahraga  menanti kehadiran pemimpin bertangan  dingin sebagai Ketua baru pada Musorprov  KONI Jabar 2022.
Masyarakat olahraga menanti kehadiran pemimpin bertangan dingin sebagai Ketua baru pada Musorprov KONI Jabar 2022. /

Musorprov KONI Jabar dipastikan berlangsung. Lantas, kapan? Bagaimana pula aturan mainnya? Kontestasi sejatinya digelar September mendatang. Mengacu pada usia jabatan periode sekarang. Terkabar, masih dalam posisi "koma". Nah, lho!

Kalangan DPRD Jabar sudah bersuara. Tak sebatas kemitraan, tapi dalam fungsi pengawasan. Bahwa tak cukup alasan berkelit dan mesti tepat waktu. Tak ada landasan konstitusi untuk memundurkan jadual musorprov. Bisa diartikan, harus bersandar pada aturan. Aturan berupa regulasi yang sesuai AD/ART organisasi.

Ketum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menjabat dua periode masa bakti. Tahun 2014-2018 dan 2018-2022. Jabatannya akan berakhir 12 September 2022. Praktis tinggal 41 hari lagi. Bersamaan itu dilakukan musorprov. Sayangnya, tidak dimungkinkan mencalonkan lagi. Periodisasi jabatan dibatasi atau maksimal dua kali masa bakti.

Baca Juga: Nikita Mirzani Penuhi Keharusan Wajib Lapor

Hal menarik, dalam dua periode jabatan itulah -- kepemimpinan Ahmad Saefudin menorehkan prestasi. Bahkan reputasi bagi Jabar di kancah nasional. Merebut gelar juara umum PON XIX/2016, saat sebagai tuanrumah di Bandung.

Catatan sejarah, setelah rentang panjang 70 tahun. (Sebelumnya lahir di PON II/1951 Jakarta dan PON III/1953 Medan). Masih dalam komando Ahmad Saefudin, kontingen Jabar berhasil pertahankan gelar juara umum di ajang PON XX/2021 Papua. Langkah prestasi yang setara acungan dua jempol.

Dalam obrolan kopi, saya pernah mengedepankan sebuah "legacy". Bahkan perlu dibarengi tampilan "memori akhir jabatan". Antara lain catatan para atlet jawara berkalung medali. Capaian prestasi KONI Jabar dalam rentang kendali Ahmad Saefudin, tak terbantahkan. Kalangan pemangku kepentingan olahraga tak menampik fakta itu. Boleh dikata, tak kecuali para bakal calon kandidat. Perlu dihindari posisi "di simpang jalan". Pun bagai "teka-teki". Demi lancar suksesi, berdemokrasi dan sandaran konstitusi.*** (bersambung).

*) Jurnalis senior di Bandung.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah