Ini juga sebagai hadiah yang didambakan dari kemenangan yang datang dengan penantian tiga tahun lamanya pada turnamen berhadiah total US $12 juta atau Rp.174 milyar.
Horschel mengatakan, dia telah belajar dari Tiger Woods dan Nicklaus bahwa dia tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa dengan keunggulan lima pukulan hingga putaran ke-3, kecuali saat yang tepat untuk itu. Itu datang pada lubang ke-15 setelah Wise memasukkan bola ke dalam lubang dari jarak hanya kurang dari 2 yard untuk birdie.
Baca Juga: Beberapa Saat Mendarat di Madinah Seorang Jemaah Meninggal
''Jika saya harus melakukan sesuatu yang istimewa, saya siap untuk itu,'' katanya. ''Membuat itu sangat besar,'' tambah Wise.
Wise telah melakukan apa yang dia bisa lakukan di babak final yang begitu sulit sehingga tidak ada yang mencatat lebih baik dari 69 pukulan.
Dia dan Joaquin Niemann adalah dua pemain yang memberikan tekanan serius pada Horschel. Dia membuka sembilan hole belakang dengan sepasang birdie dan menyelamatkan pukulan par dari bunker belakang pada lubang ke-12. Tapi dia membuat pukulan cantik pada lubang ke-13 tepat saat Horschel terlihat goyah.
Wise membuat bogey yang tidak berarti di hole terakhir untuk mencatat angka Par-71 dan menyelesaikannya sendirian di posisi kedua.
Baca Juga: Hari Ini Lokasi Tempat Pembuatan SIM Keliling di Bandung
Cameron Smith, yang memimpin 36 lubang pada dua poutaran awal, juga memulai lima pukulan di belakang. Dia memiliki sepasang bogey ganda untuk 42 lubang di sembilan depan dan tidak pernah menjadi masalah.
Niemann, yang memenangkan event elevasi lainnya di Riviera dalam Genesis Invitational, membuat gerakan yang kuat dan merayap dalam jangkauan sampai pukulannya pada lubang ke-14 masuk bunker, yang mengarah ke double bogey. Kemudian dia menggantinya dengan dua birdie, menyelesaikan dengan double bogey dan mencatat Par-71. Dia imbang di posisi ketiga dengan juara bertahan Patrick Cantlay (71).