Namun badan penyelenggara Olimpiade telah mempertahankan aturan ketat terhadap protes di podium medali.
Terkait hal itu, IOC disebut telah menghubungi World Athletics, badan pengatur internasional untuk olahraga, dan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC).
Baca Juga: Takut Dipenjara, Krystsina Tsimanouskaya Putuskan Pindah Kewarganegaraan
Hal itu diutarakan oleh juru bicara IOC Mark Adams dalam konferensi pers pada Senin, 2 Agustus 2021. Tidak jelas sanksi apa, jika ada, yang akan dihadapi Saunders.
Pedoman IOC yang diperbarui dirilis bulan lalu dan mengatakan bahwa konsekuensi disipliner untuk protes akan sebanding dengan tingkat gangguan dan sejauh mana pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Olimpiade.
USOPC mengatakan sebelum pertandingan, mereka tidak akan memberikan sanksi kepada atletnya karena melakukan protes.
Baca Juga: Prediksi Shio Mingguan hingga 8 Agustus 2021: Kelinci Optimis, Ular Akan Sukses dan Energik
Keputusan itu berbeda dengan sebelumnya, setelah peninjauan aturan dilakukan kembali menyusul protes nasional di Amerika Serikat tahun lalu setelah pembunuhan George Floyd.
Para ahli mengatakan IOC tidak mungkin mengambil pendekatan keras terhadap atlet yang melakukan protes di Tokyo, mengingat kemungkinan reaksi hubungan masyarakat.
Sementara itu, Saunders yang berambut ungu dan hijau, mendapat medali perak, di mana medali emas didapatkan oleh Gong Lijiao dari Tiongkok.