30 Purna Bakti Telkom Lakukan Tadabur Alam ke Gunung Burangrang. Asyik tapi Mengerikan

27 Agustus 2023, 10:07 WIB
Peserta Tadabur Alam 4 T Telkom di Tengah alam hutam gunung Burangrang./Deddy Kurniadi /

 

SABACIREBON – Sebanyak 30 orang purna bakti Telkom yang tergabung dalam komunitas 4 T (Tua Tidak Takut Tanjakan) Telkom dan keluarga Sabtu 26 Agustus 2023 berhasil melakukan  Tadabur Alam (hikking) dengan mendaki Gunung Burangrang.

Ini merupakan tadabur alam kedua ke gunung Burangrang yang memiliki ketinggian 2.064 meter di atas permukaan laut (mdpl).  Gunung ini sering kali dijadikan latihan bagi pendaki pemula untuk mendaki gunung yang lebih tinggi. Burangrang terletak di daerah Cisarua, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, berbatasan dengan kabupaten Purwakarta dan Subang

Peserta 4 T Telkom yang mayorintas usia 65 tahun melakukan tadabur alam mendaki gunung Burangrang berhasil naik gunung selama 4 jam dan kemudian turun 4 jam lebih karena kemalaman di perjalanan.

 Baca Juga: Konser JKT48 Bius Ribuan Penonton Dalam Event Wiralodra Festival 2023

Tim pendaki 4 T Telkom mengalami  keterlambatan awal pendakian yang  mengakibatkan hingga pukul 20.00 WIB malam hari  masih menelusuri alur perjalanan setapak untuk kembali ke bawah.

Deddy Kurniady, salah seorang peserta 4 T Telkom hiking menjelaskan, ini menjadi sebuah acara menarik dalam kaitan menjaga kebugaran tubuh para pensiunan disamping terus memupuk kesadaran tehadap pentingnya mencintai alam.

Meski peserta merasa menemukan sesuatu yang baru dalam usia yang tidak muda lagi, namun tiga orang diantaranya gagal meneruskan hikking sampai ke puncak gunung karena kondisi Kesehatan.

Baca Juga: Persib Bandung Unggul 2-0 Pada Laga Kontra Vs Rans Nusantara

Kegiatan 4 T Telkom yang rutin, kadang hanya tee walk dan naik gunung setahun 6 kali. Setiap ada kegiatan ditawarkan kepada anggota untuk memilih tujuan dan dilakukan survey terlebih dahulu oleh koordinator, Kata Deddy.

Kemalaman di Alur Gunung 

Perjalanan mendaki gunung bagi mereka yang berusia mendekati 70-an tahun tentu memiliki kesan tersendiri. Para hikkers amatir ini mencoba menjiwai perjalanannya meski pun harus kembali ke home base sudah gelap gulita.

Sebagian Tim 4 T Telkom hikking di Puncak Gubung Burangrang./Deddy Kurniadi

Deddy Kurniadi menceritakan pengalamannya hiking dengan berakhir malam hari. Ini celotehnya:

“Ini dongeng waktu turun karena kemalaman. Saya sebagai tim rombongan ke-3, ( 7 orang dari 4T + 1 orang paramedis + 1 orang pemandu ),sangat, sangat takut dan gelisah, disertai do’a terus lewat zikir dalam hati. Semoga ke-9 orang ini selamat dan tidak ada halangan suatu apapun dalam penurunan yang  begitu mengerikan. Disaat siang saja kita jalani dengan berat dan tahu medannya, apalagi ini dalam kondisi gelap dan perjalanan dengan  merayap, ngesot, merosot, sambil membayangkan kita merayap dikelilingi oleh jurang.”

Baca Juga: Lewat Program Ini, Mimpi Arun dan 11 Warga Indramayu Miliki Rumah Layak Huni Akhirnya Terwujud

“Itupun kita jalani bersama, dan saling dukung, saling menghibur, berdoa’a, bercanda, merintih, dan ada juga yang  halusinasi, ketemu sinar lampu bahwa itu seolah  warung dan bus sudah dekat. Sampai di  tempat  datar sudah  beberapa kali tubuh sempoyongan  bahkan roboh jatuh, saking lelahnya.  Ngantuk berat, tapi rombongan  kita ajak bercaka-cakap terus, disapa terus menerus, biar tidak lengah karena  di kiri-kanan ada maut yang mengintai dlm kegelapan malam. Seumur hidup semua tim belum pernah mengalami peristiwa semacam ini.”

“Disana timbul spontanitas kebersamaan dalam tim, satu nasib dan satu tujuan ._Akhirnya seluruh tim selamat sampai tujuan.  Alhamdulillah akhirnya datang 2 gojek dan membawa 2  ( 4T dan paramedis ). Ada rekan yang  perlu segera dibawa ke bawah karena cidera, tinggal 7 orang, dan perjalanan baru masuk di Pos 3, perjalanan masih jauh, dan maghrib sudah dekat, was2 mulai muncul,…”

Baca Juga: DPD Perindo Indramayu Gelar Rapat Konsolidasi Jelang Persiapan Pemilu 2024 

“Perjalanan turun, kami tempuh ber-9  dari puncak hingga ke bus  dalam  waktu 6,5 jam lebih ( jam 15:15 - 21:30 ). seperempat dari waktu diantaranya  bergerak dengan cara  ngesot, merosot dalam  kegelapan, dan was2,” kata Deddy mengakhiri pengalamannya.

Dalam setiap melakukan kegiatan hiking, tim 4T Telkom selalu didampingi oleh tim Kesehatan dari Yakes Telkom. Bertindak selaku  Koordinator hiking kali ini adalah  Moestadjab , Zainal Arifin dan Teguh Budiono .***

Editor: Otang Fharyana

Tags

Terkini

Terpopuler