Rektor UI Sebut Kolaborasi dari Pemerintah dan Masyarakat Diperlukan untuk Penurunan Angka Stunting

- 20 November 2020, 19:18 WIB
ILUSTRASI Stunting: Rektor UI menjelaskan untuk capai penurunan angka stunting, perlu adanya kolaborasi dari pemerintah, masyarakat, lembaga dan kampus.
ILUSTRASI Stunting: Rektor UI menjelaskan untuk capai penurunan angka stunting, perlu adanya kolaborasi dari pemerintah, masyarakat, lembaga dan kampus. //DOK. PIKIRAN RAKYAT/Pikiran Rakyat

PR CIREBON - Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro mengatakan, kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, lembaga, dan masyarakat akan mendukung pencapaian target penurunan angka stunting di tahun 2024.

Dia mengatakan, bukan hanya karena prevalensinya yang tinggi di Indonesia, tapi karena pengaruhnya terhadap kualitas sumber daya manusia tiga generasi ke depan. Memperbaiki status gizi 1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK akan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.

"Stunting pada balita dan anemia pada wanita usia subur merupakan masalah gizi yang mendapat perhatian di global," kata Rektor UI Ari Kuncoro, Jumat 20 November 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Joe Biden Tegur Donald Trump atas Kurangnya Kerja Sama Perihal Vaksin Covid-19

"Bahaya stunting terhadap pencapaian SDG, memberikan dampak ekonomi yang sangat besar," tambahnya.

Prof. Sabarinah, Dekan FKM UI menyampaikan stunting perlu ditangani secara komprehensif dengan upaya bersama. FKM UI berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan status gizi masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, khususnya dari segi akademik.

Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas agar sumber daya manusia yang dihasilkan dapat mempercepat penurunan angka kejadian stunting, sekaligus mengedukasi masyarakat, melakukan kajian, dan aktif melakukan advokasi kepada berbagai pihak, dari tingkat atas hingga tingkat dasar caranya.

Baca Juga: Wacana Hak Interpelasi oleh PSI pada Anies Baswedan, Pengamat: Harus Melobi Partai yang Lain

Lain halnya Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Prof Endang L. Anhari Achadi yang mengatakan bahwa kekerdilan merupakan salah satu indikator masalah lain yang lebih serius, seperti kemampuan kognitif anak Indonesia, dan dapat berisiko adanya berbagai penyakit kronis atau non-penyakit kronis di masa depan atau penyakit yang tidak menular.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x