Sebab, ditekankan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, pihaknya sama sekali belum mendapatkan laporan terkait itu.
“Sejak Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi hingga hari ini, Kepala BIN Budi Gunawan belum pernah menyampaikan kepada komisi I adanya perjanjian BIN sebagaimana klaim tersebut,” kata Tamliha, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Rabu, 11 November 2020.
Baca Juga: Dicap Ustaz Radikal, Babe Haikal Hassan Akhirnya Klarifikasi Minta Maaf
Meski demikian, Tamliha mengakui bahwa BIN memang banyak melakukan kerjasama dengan banyak kalangan, termasuk ulama dan tokoh masyarakat terkait operasi khusus. Seperti deradikalisasi terhadap kelompok teroris dan lain sebagainya.
Maka dari itu, ditekankannya, bukan tidak mungkin HRS juga terlibat dalam salah satu operasi tersebut.
"Saya mencermati ceramah dari HRS selama ini, walaupun pernyataan beliau sering bernada keras, tapi masih dalam koridor ahlusunnah wal jamaah atau di Timur Tengah biasa disebut dengan Aliran Sunni. Jika HRS bekerjasama dengan BIN dalam operasi khusus melalui program deradikalisme, maka kemungkinan tersebut mungkin benar adanya,” urai Tamliha. ***