Dokumen Dirahasiakan, Habib Rizieq Mengaku Miliki Perjanjian Resmi dengan BIN

- 11 November 2020, 21:14 WIB
Habib Rizieq di sebuah acara di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tahun 2017: Habib Rizieq mengaku miliki dokumen rahasia dengan Badan Intelejen Negara yang dia tunjukan kepada pihak Arab Saudi.
Habib Rizieq di sebuah acara di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tahun 2017: Habib Rizieq mengaku miliki dokumen rahasia dengan Badan Intelejen Negara yang dia tunjukan kepada pihak Arab Saudi. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

PR CIREBON - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ternyata miliki perjanjian resmi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) terkait kepergiannya ke luar negeri.

Ditayangkan oleh akun YouTube Front TV, HRS mengaku dirinya punya perjanjian dengan Badan Intelijen Negara.

Menurut HRS, hal itu dia ungkap saat otoritas Arab Saudi menanyakan tentang isu dirinya memiliki masalah dengan Badan Intelijen Negara. Dia pun diminta untuk membuktikan tidak punya masalah dengan Badan Intelijen Negara.

Baca Juga: Hati-hati, Kepala Puskesmas Lubuk Buaya Sebut Gejala Malaria Berpotensi Covid-19

Pada saat itu HRS mengaku memiliki dokumen perjanjian resmi dengan Badan Intelijen Negara. Dokumen tersebut pun ditunjukkannya ke pihak Arab Saudi.

Meski demikian HRS menekankan bahwa dokumen tersebut harus dirahasiakan, dan tidak boleh dipublikasikan.

Otoritas Arab Saudi pun terkejut. Selanjutnya, otoritas Arab Saudi di bagian intelijen meminta maaf karena telah menuduhnya. Kemudian, HRS juga menjelaskan bahwa semua kasus hukum yang menimpanya di Indonesia sudah dihentikan atau SP3.

Baca Juga: Jemput Habib Rizieq, Habib Novel Jalan Kaki 8 Kilometer Demi Mengobati Kangen pada Cucu Nabi

Menanggapi terkait perjanjian ini, anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha mengaku belum tahu tentang adanya perjanjian antara Habib Rizieq dengan Badan Intelijen Negara tersebut.

Sebab, ditekankan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, pihaknya sama sekali belum mendapatkan laporan terkait itu.

“Sejak Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi hingga hari ini, Kepala BIN Budi Gunawan belum pernah menyampaikan kepada komisi I adanya perjanjian BIN sebagaimana klaim tersebut,” kata Tamliha, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Rabu, 11 November 2020.

Baca Juga: Dicap Ustaz Radikal, Babe Haikal Hassan Akhirnya Klarifikasi Minta Maaf

Meski demikian, Tamliha mengakui bahwa BIN memang banyak melakukan kerjasama dengan banyak kalangan, termasuk ulama dan tokoh masyarakat terkait operasi khusus. Seperti deradikalisasi terhadap kelompok teroris dan lain sebagainya.

Maka dari itu, ditekankannya, bukan tidak mungkin HRS juga terlibat dalam salah satu operasi tersebut.

"Saya mencermati ceramah dari HRS selama ini, walaupun pernyataan beliau sering bernada keras, tapi masih dalam koridor ahlusunnah wal jamaah atau di Timur Tengah biasa disebut dengan Aliran Sunni. Jika HRS bekerjasama dengan BIN dalam operasi khusus melalui program deradikalisme, maka kemungkinan tersebut mungkin benar adanya,” urai Tamliha. ***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x