Pertemuan HRS dan Gubernur DKI Jakarta, Refly Harun: Berjasa Besar Bagi Kemenangan Anies Baswedan

- 11 November 2020, 20:20 WIB
Habib Rizieq di sebuah acara di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tahun 2017.
Habib Rizieq di sebuah acara di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tahun 2017. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

PR CIREBON - Diketahui imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS) tiba di Indonesia pada 10 November 2020 yang dijemput oleh ribuan pengikutnya di Bandara Soekarno Hatta.

Lalu HRS langsung menuju kediamannya di Petamburan, DKI Jakarata dengan dikawal oleh pasukan khusus FPI.

Selanjutnya, pada malam harinya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi HRS di kediamannya bersama dengan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Teuku Zulkarnain.

Baca Juga: Monas akan Digunakan untuk Acara Reuni Akbar 212, Kesbangpol Belum Terima Surat Permohonan Izinnya

Menanggapi pertemuan HRS dengan Anies Baswedan, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan bahwa semua pertemuan tidak harus membahas hal yang penting, karena yang paling penting adalah pesan simbolik.

"Kadang pertemuan itu tidak penting membicarakan apa ya dan mungkin juga tidak perlu bicara apa-apa. Yang paling penting itu adalah pesan simboliknya ya," ujar Refly, ddikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Refly Harun.

Menurut Refly, pertemuan ini tentunya tentang ikatan yang sudah lama terjalin sejak pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKi Jakarta pada 2017 lalu, dimana jasa HRS yang menggerakkan momen 212 pada 2016 yang dapat mengangkat Anies Baswedan.

Baca Juga: Masih Miliki Beberapa Bukti, Henry Yosodiningrat Sebut akan Lanjutkan Kasus Habib Rizieq

"Anies tentu tidak pernah lupa dengan jasa HRS yang menggerakkan momen 212 tahun 2016, ada waktu itu ada cengkraman musuh yang kita tahu semua dan dalam konteks menuju Pilkada 2017 DKI Jakarta," ungkap RH sebutan akrab Refly harun.

Walaupun kata Refly pada saat itu Anies Baswedan sedang diposisi terbawah bisa bangkit hingga menempati posisi pertama, dengan adanya momen 212 ini.

"Momen-momen ketika angin kanan berhembus dengan kencang itulah yang membuat Anies Baswedan yang tadinya underdog di urutan ketiga, bisa menyeruak menjadi urutan kedua pada putaran pertama. Lalu pada putaran kedua dia (Anies) bisa mendapatkan posisi pertama, karena tadi perahu kana makin kencang juga melaju," kata RH.

Baca Juga: GIS Dorong Lebih Banyak Orang Indonesia untuk Jadi YouTuber Profesional

Selain itu, Refly mengungkapkan pada saat kampanye, diketahui Anies BAswedan juga mengunjungi kediaman HRS di Petamburan, DKI Jakarta.

"Saya ingat pada waktu itu, dia mengumpamakan namanya solat witir. Jadi solat witir itu katanya harus ganjil, kalau tidak satu ya tiga. Sebab pada waktu itu urutan nomer 2 yaitu Ahok dengan pasangannya Djarot Saiful Hidayat, nomer urut 1 ada Ahmad Heriyawan Yudhoyono dan Silvi, sedangkan nomer urut 3 ada Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno," ungkap RH.

Berdasarkan pengalaman sejarah tersebut sebenarnya sudah terjalin aliansi antara HRS dan Anies Baswedan, entah itu kedekatan secara pribadi ataupun hal hal yang bersifat politis.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x