Pengamat: Jokowi Mulai Sadar Nina Bobo Investasi ala Luhut dan Bahlil, Makanya Mereka Kena Tegur

- 3 November 2020, 20:59 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).*
Presiden Joko Widodo (Jokowi).* /Biro Setneg
PR CIREBON - Pengamat Politik Sya'roni angkat suara mengenai teguran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Ia menilai teguran itu hal wajar.
 
Pasalnya, Sya"roni menyebut sangat wajar lantaran target yang dicapai oleh kedua pembantunya tersebut jauh dari ekspektasi Presiden Jokowi.
 
Teguran yang secara spesifik dialamatkan kepada Luhut dan Bahlil karena investasi pada kuartal III-2020 terkontraksi hingga minus 6 persen dan Presiden Jokowi menargetkan investasi tidak sampai minus 5 persen.
 
 
Ia menilai teguran tersebut wajar lantaran target investasi yang dicapai keduanya jauh dari ekspektasi. Teguran yang secara spesifik dialamatkan kepada Luhut dan Bahlil karena investasi pada kuartal III-2020 terkontraksi hingga minus 6 persen
 
Pasalnya, Sya'roni menyebut dua orang ini hanya memberikan banyak harapan kepada pemerintah Jokowi.
 
“Terlalu banyak beri angin surga ke Jokowi,” kata Sya'roni kepada wartawan, Selasa 3 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI
 
 
Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) tersebut lantas mengurai sejumlah investasi yang menurutnya hanya pepesan kosong. 
 
Seperti investasi kilang minyak dari Timur Tengah yang digadang-gadang angkanya mencapai 30 miliar dolar AS dan kemudian ada juga investasi dari Softbank yang disebut mencapai 100 miliar dolar AS.
 
“Ternyata bodong dan hanya angin surga untuk nina bobokan Jokowi,” kata ia.
Sebelumnya pada sidang paripurna kabinet Senin 2 November 2020, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Luhut dan Bahlil, dan Presiden Jokowi meminta agar meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal IV, sehingga pertumbuhanya tidak terlalu negatif.
 
"Saya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marves agar paling tidak di kuartal III ini bisa minus di bawah 5, tapi ternyata belum bisa," tegas Presiden Jokowi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x