Publikasi Eat-Lancet menyebutkan 75 persen pangan di dunia hanya berasal dari 12 spesies tanaman dan lima spesies hewan.
Karena itu, menurut Cristina, sistem pangan yang digunakan saat ini perlu diubah ke arah yang lebih lokal, lestari, sehat dan adil.
Baca Juga: Soal Langkah Vaksinasi Covid-19, Puskesmas Abiansemal Badung Akan Lakukan Simulasi Terlebih Dahulu
Sistem pangan tradisional atau yang saat ini justru dikenal sebagai agro-ekologi menjadi kekuatan baru untuk proses pemenuhan pangan secara berkelanjutan dan berkeadilan demi masa depan.
Oleh karena itu, sedang digencarkan kampanye mengenai Pangan Bijak Nusantara untuk mendorong dan mempercepat perubahan ke arah pola konsumsi, produksi dan distribusi pangan lokal, sehat, adil dan lestari.***