Hati-hati Gelaja Norovirus, Gejalanya Sama Seperti Keracunan Makanan

- 19 Oktober 2020, 11:07 WIB
Gejala dan penyebab norovirus yang menyerang Tiongkok.
Gejala dan penyebab norovirus yang menyerang Tiongkok. /PIXABAY/Darko Djurin

PR CIREBON - Otoritas Kesehatan Tiongkok baru-baru ini menyampaikan telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) yang disebabkan oleh Norovirus. Virus ini menyerang organ pencernaan.

Berbeda dengan virus SARS-Cov-2 atau Covid-19, Norovirus ini penularannya melalui makanan atau bisa disebut dengan istilah food borne.

"Virus ini sebenarnya bukan virus baru. Norovirus menjadi salah penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia," ujar Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP di Jakarta, Senin, 19 Oktober 2020.

Baca Juga: 20 Persen Responden Belum Tahu Kuota Internet Gratis Kemendikbud, ASI Sebut Sosialisasi Harus Masif

Ari menjelaskan bahwa secara umum gejala yang timbul sama seperti ketika seseorang mengalami keracunan makanan antara lain demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

Gejala klinis tersebut akan muncul kurang lebih 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar Norovirus.

"Gejala klinis ini juga muncul pada kejadian luar biasa Norovirus yang terjadi di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi," ujar Ari, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Apresiasi Inisiatif Presiden Soal UU Ciptaker, Bamsoet Harap Para Menteri Lakukan Hal yang Sama

Ari menyebutkan bahwa virus ini juga mulai bermunculan di Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa terdapat 14 sampel atau 15,4 persen yang mengandung Norovirus.

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," kata Ari.

Baca Juga: Diperkuat Perpres, Pilkada Serentak 2020 Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Berdasarkan data yang diterima dari Center for Disease Control and Prevention Tiongkok, lebih dari 30 kejadian luar biasa sudah terjadi sejak September 2020.

Ada sekitar 1.500 kasus, dan kebanyakan dilaporkan penularannya melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar.

"Norovirus bukan virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," kata Ari.

Baca Juga: UU Ciptaker Disambut Baik Investor Asing, Menperin Sebut Dapat Buka Lapangan Kerja Cukup Banyak

Menurut Ari, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan yang harus tetap terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga.

Selan itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.

"Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak," jelas Ari.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x