Terjadi Serangan Teror di Prancis, Kemlu RI: Indonesia Menyampaikan Simpati dan Duka Cita

- 30 Oktober 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi bendera Prancis: Aksi teror di Prancis masih berlanjut hingga menewaskan 3 orang di gereja, Kemlu RI sebut Indonesia menyampaikan simpati.  /Pixabay/Jackmac34./
Ilustrasi bendera Prancis: Aksi teror di Prancis masih berlanjut hingga menewaskan 3 orang di gereja, Kemlu RI sebut Indonesia menyampaikan simpati. /Pixabay/Jackmac34./ /

PR CIREBON – Serangan teror di Prancis masih belum usai. Pada Kamis, 29 Oktober waktu setempat, seorang pria bersenjatakan pisau yang diungkap sebagai imigran dari Tunisia, membunuh tiga orang di gereja Notre Dame di Prancis dengan memenggal kepala mereka.

Atas tindakan tersebut, Prancis kini berstatus darurat terhadap ancaman teroris.

Terkait hal tersebut, Indonesia mengecam aksi teror di Kota Nice, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.

Baca Juga: Pelaksana Tugas Ketum PPP Naik Jet Pribadi Jelang Muktamar, Nizar Dahlan: dari Mana Uangnya?

“Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Jumat, 30 Oktober 2020, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Antara.

Menyusul aksi kekerasan tersebut, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat serta simpul-simpul WNI termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi para WNI.

“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ungkap Kemlu.

Baca Juga: Antisipasi Arus Balik Libur Panjang, Menhub Imbau Masyarakat untuk Pulang Lebih Awal

Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Prancis, dan 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.

Beberapa jam setelah serangan teror di Nice, polisi menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.

Menurut stasiun radio Europe 1, dua pelaku menyerukan ‘Allahu Akbar’ saat melakukan aksi teror. Dalam kesempatan terpisah, sejumlah media memberitakan seorang pria berkebangsaan Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah ia menyerang dan menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis terluka.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, KPU Sebut Masih Banyak Warga yang Belum Mempunyai Data Kependudukan

Pasca-insiden pemenggalan, Wali Kota Nice, Christian Estrosi lewat unggahannya di Twitter mengatakan serangan itu merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Prancis, tewas pada bulan ini.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah