Cegah Kluster Saat Libur dan Cuti Bersama, Protokol Kesehatan Tetap Wajib Diterapkan Masyarakat

- 22 Oktober 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Covid-19*/Pixabay.com
Ilustrasi Covid-19*/Pixabay.com /

PR CIREBON – Total Angka kasus Covid-19 yang melandai beberapa waktu lalu sempat membuat semua pihak lupa diri hingga lonjakan kasus terjadi pada akhir September 2020 dan membuat publik terkejut.

Tidak mau mengulang peristiwa serupa, antisipasi ketat menjelang libur dan cuti bersama pada akhir Oktober 2020 pun harus mulai diskenariokan.

Kekhawatiran itu pula yang dirasakan oleh Presiden Joko Widodo, sampai-sampai pada Senin, 19 Oktober 2020, ia menggelar rapat terbatas yang khusus membahas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang pada akhir Oktober ini dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Hadiri Malam Puncak Hari Santri 2020, Wamenag: Jangan Pernah Lelah Berkontribusi

Masyarakat Indonesia memang cenderung komunal, suka berkumpul, dan mudah terpesona pada kerumunan. Kecenderungan itu menjadi kian mengkhawatirkan apalagi di tengah kondisi pandemi yang belum surut.

Berkaca dari pengalaman 1,5 bulan lalu menunjukkan ketika ikatan ketat itu dilonggarkan, Indonesia mencatatkan rekor baru kasus Covid-19 yang mencengangkan. Bahkan pada 21 September 2020, pernah ada penambahan mencapai 4.176 kasus terkonfirmasi Covid-19 hanya dalam kurun waktu 24 jam.

Ibarat seekor keledai pun tak ingin terperosok pada jurang yang sama, sehingga dengan itu persiapan ketat dilakukan. Semua ada wacana untuk meniadakan cuti bersama di tiap instansi pada 28 dan 30 Oktober 2020, namun dengan banyaknya pertimbagan sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy maka libur dan cuti bersama tetap dilaksanakan.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2020, Indonesia Kehilangan Tokoh Pembina Umat dari Gontor

Namun, semua pihak kemudian dituntut untuk bersiap termasuk masyarakat bagi adaya kemungkinan terburuk. Terlebih di Eropa, gelombang kedua Covid-19 sedang terjadi dan justru serangannya lebih dahsyat dari yang sebelumnya.

Italia contohnya, mencatatkan rekor tertinggi penambahan kasus harian Covid-19, semenjak pandemi pertama kali menimpa negara itu.

Italia mencatatkan 15.199 infeksi baru virus corona selama 24 jam terakhir. Data Kementerian Kesehatan pada Rabu, 21 Oktober 2020 menunjukkan angka harian tertinggi sejak dimulainya wabah di negara itu dan naik dari rekor sebelumnya 11.705 yang tercatat pada Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Kasus Pidana ITE Tidak Jelas, Hakim di Lampung Dituntut Transparan

Pertanyaannya, apakah Indonesia siap jika kasus serupa terjadi sedangkan infrastruktur di bidang kesehatan seringkali belum maksimal 100 persen.

Maka antisipasi dan kesadaran masyarakat dalam disiplin protokol kesehatan adalah modal awal terbesar yang harus disiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Yang paling sulit adalah mengalahkan keinginan terhadap rencana dan hasrat untuk berkumpul. Sementara protokol kesehatan seringkali terabaikan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x