DPR RI Sebut Bukan UU Ciptaker yang Jadi Masalah Melainkan Korupsi Investasi dan Tenaga Kerja Rendah

- 20 Oktober 2020, 21:30 WIB
Anggota Baleg DPR Anis Byarwati kritik UU Cipta Kerja: DPR RI, Anis Byarwati sebut bukan UU Cipta Kerja yang menjadi masalah melainkan korupsi, investasi dan tenaga kerja yang rendah.
Anggota Baleg DPR Anis Byarwati kritik UU Cipta Kerja: DPR RI, Anis Byarwati sebut bukan UU Cipta Kerja yang menjadi masalah melainkan korupsi, investasi dan tenaga kerja yang rendah. /DPR/Andri/Man

"Sementara UU Cipta Kerja hanya fokus untuk menghasilkan lapangan kerja baru bukan untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Berdasarkan data ini, RUU Cipta Kerja tidak menjawab permasalahan," tuturnya.

Ketiga, tambah Anis, UU Cipta Kerja hanya menyentuh problem ekonomi struktural negara dengan fokus utama untuk mempermudah investasi, dan melonggarkan regulasi ketenagakerjaan bukan ke arah ekonomi fundamental, atau hal yang mendasar.

"Sedangkan saat ini, problem ekonomi di Indonesia masih bersifat fundamental (mendasar) seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu tentang produktivitas pekerja," terangnya.

Baca Juga: WHO Apresiasi Penanganan Covid-19 di Asia yang Membaik, Eropa dan Amerika Diimbau untuk Belajar

"Jika pemerintah gagal mengatasi permasalahan fundamental ini, menurutnya ekonomi Indonesia tidak akan bangkit dari stagnasi," sambungnya.

Mengutip data World Economic Forum, lanjut Anis, permasalahan utama yang menghambat investasi di Indonesia adalah korupsi dan ketidakpastian hukum yang melingkupinya.

Riset WEF menunjukkan terdapat 16 faktor yang menjadi penghalang iklim investasi di Indonesia dan korupsi menjadi kendala utama. Indonesia saat ini berada di urutan ke-85 dari 180 negara di Indeks Persepsi Korupsi Perception Index 2019 yang di rilis oleh Transparency International.

Baca Juga: Thailand Menangguhkan Stasiun TV Karena Liputan Protes yang Mengkritik Pemerintah

"Dengan memperhatikan poin-poin diatas, agaknya kita tidak bisa berharap Omnibus Law akan menjadi solusi terhadap permasalahan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x