Sementara itu, Tiongkok mencatat pertumbuhan positif 3,2 persen dan Korea Selatan kontraksi 2,9 persen.
Lebih lanjut dalam laporan itu juga disebutkan bahwa pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian dunia termasuk berdampak kepada Indonesia membuat 3,5 juta pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan.
Baca Juga: Hak Jawab KAMI Jabar Soal Sengaja Kumpulkan Logistik dalam Demo Omnibus Law
Selain itu, angka pengangguran naik menjadi 10,4 juta orang serta angka kemiskinan meningkat menjadi 26,42 juta orang terutama di perkotaan.
Pemerintah RI telah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang mendorong defisit fiskal diperlebar menjadi 6,34 persen.
Total anggaran tersebut diarahkan untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi yakni untuk kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, insentif usaha, pembiayaan korporasi, dan sektoral kementerian/lembaga dan pemda.
Baca Juga: Kemenkes Sebut BPOM-MUI-Kemenag akan Pastikan Keamanan Vaksin dari Segi Keselamatan dan Kehalalannya
Pemerintah Indonesia menilai kontraksi ekonomi bukan kartu mati karena akan terus digenjot pada alokasi PC-PEN itu sehingga terjadi perbaikan pada kuartal III 2020 yang akan diproyeksi kisaran negatif 2,9 – 1,0 persen.***