Soal Vaksin Covid-19, Unair Berencana Uji Praklinik pada November 2020

- 15 Oktober 2020, 06:50 WIB
Ilustrasi Pembuatan Vaksin COVID-19, menekan penyebaran virus corona.
Ilustrasi Pembuatan Vaksin COVID-19, menekan penyebaran virus corona. /PIXABAY/Geralt

PR CIREBON – Beragam vaksin untuk Covid-19 dikembangkan di Indonesia, termasuk Universitas Airlangga atau Unair, yang berencana mulai melakukan uji praklinik vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara mandiri pada November 2020 nanti.

"Insya Allah pertengahan November 2020 atau akhir November 2020 kita berharap sudah masuk uji di hewan coba, mudah-mudahan juga berjalan lancar dengan bantuan Biotis yang juga sudah siap dengan seluruh sarana prasarana. Biotis memang salah satu produsen vaksin yang ada di Indonesia," kata Wakil Rektor Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Dalam hal pengembangan vaksin Covid-19 ini, Unair bekerja sama dengan PT Biotis, khususnya dalam melakukan uji praklinik vaksin.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Harapannya, vaksin ini dapat menjadi vaksin potensial untuk membantu menangani masalah Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

"Mudah-mudahan di akhir tahun itu (akhir tahun 2020) semua proses praklinik sudah bisa selesai semua sehingga clinical trial (uji klinik) bisa dimulai di awal tahun 2021," tuturnya.

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga ini berbasis adenovirus dan adeno-associated virus (AVV) untuk mencegah Covid-19.

"Harapannya tentu antigen yang dikeluarkan nanti itu akan lebih tepat untuk menginduksi sistem imun yang ada di sel inang," tambah Tri.

Baca Juga: BUMN Membanggakan, Erick Thohir: Bio Farma Adalah Perusahaan Indonesia Kelas Dunia

Pengembangan vaksin ini digunakan juga oleh CanSino China (Ad5-nCoV), Oxford University - Astra Zeneca, Rusia (Sputnik V).

Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah dengan non-replicating vector (vektor yang tidak bereplikasi).

Vektor adenovirus dan AAV digunakan untuk mengantarkan sekuens yang mengkode protein spike atau receptor binding domain (RBD) dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19

.Baca Juga: Jalani Karantina Covid-19, Cristiano Ronaldo Dipindahkan ke Turin dengan Pesawat Ambulans

Adapun isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia, nantinya digunakan untuk pengembangan vaksin ini.

Sampai dengan awal Oktober 2020, Indonesia sudah mengumpulkan 104 hasil pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) dari virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi ke data global yang dikelola oleh GISAID.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah