Jatim Masif Operasi Yustisi dengan PCR Rutin, Gubernur Khofifah: Ikuti WHO, Pasti Covid-19 Turun

- 1 Oktober 2020, 13:17 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa /birohumas.jatimprov.go.id

PR CIREBON - Operasi Yustisi memang sedang digalakkan di seluruh pelosok Indonesia, demi disiplin protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya adalah operasi yustisi yang dilakukan di Jatim, tercatat sudah ada di 40.745 titik, dengan total yang terjaring sebanyak 592.634 orang.

Lengkapnya, jaring itu terbagi dalam beberapa kategori, yakni teguran sebanyak 484.044 teguran, hukuman sosial kepada 87.862 orang, denda administratif kepada 20.728 orang, penyitaan KTP sebanyak 10.249 buah, percobaan kurungan kepada 1 orang dan penutupan tempat usaha kepada 36 lokasi.

"Tim Covid-19 Hunter juga menyisir pasien OTG dan melakukan penjemputan bagi mereka yang isolasi mandiri yang rumahnya belum memenuhi syarat," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Ikuti Instruksi Presiden Jokowi, Bandung Tengah Rancang Kebijakan PSBM di Wilayahnya

Sedangkan untuk mengawal operasi Yustisi ini, testing di Jawa Timur juga dilakukan secara lebih masif.

Terbukti, laporan mingguan dari Kemenkes per 24 September 2020 menyebut, Jawa Timur menduduki provinsi dengan jumlah PCR tertinggi no 2 setelah Jakarta.

"Sampai hari ini sudah lebih dari satu juta tes telah dilakukan untuk warga Jatim, dengan rincian rapid test sebanyak 943.088 dan PCR sebanyak 329.045 sampel," jelas Khofifah, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Diklaim Bukan dari KAMI, Kisruh TMP Kalibata Dihadiri Gatot Nurmantyo Murni Kumpulan Purnawirawan

Adapun sebagian besar test tersebut, khususnya untuk tracing, dilakukan secara masif dan gratis bagi warga Jawa Timur. Hasilnya, positivity rate Jawa Timur yang sebelumnya pernah mencapai 31% di Bulan Juli, kini sudah menjadi 12%.

Selain itu, optimalisasi perawatan Covid-19 di Rumah Sakit juga terus diupayakan oleh Pemprov Jatim.

Terbukti, laporan dari Kemenkes per 24 September 2020, Jawa Timur menduduki provinsi dengan jumlah bed isolasi tertinggi di Indonesia dengan total bed ICU dan isolasi sebanyak 7.591 dengan keterisian hanya 2.918 bed.

Baca Juga: Demi Transparansi Program, Kemendikbud Gandeng KPK dan BPKP Awasi Bantuan Kuota Internet Gratis

Selain itu, BOR Jawa Timur saat ini adalah 38% yang artinya kapasitas bed masih aman, jauh dibawah standar WHO yang 60%.

"Dengan pencapaian yang baik ini, saya terus berharap Jatim bisa terus patuh kepada protokol kesehatan. Terus lakukan testing, tracing dan isolasi sesuai dengan target WHO sehingga kasus Covid-19 tidak makin menyebar dan kasus aktif baru akan konsisten turun," ungkap Khofifah.

Dengan demikian, Khofifah menghaturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang begitu aktif membantu Jatim melawan Covid-19.

"Terimakasih sekali lagi pada tenaga kesehatan, TNI-POLRI, serta para relawan dan masyarakat yang terus ikut melawan Covid-19 di Jatim," pungkas orang nomor satu di Jatim tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x