Ahok Berkoar Transisi BUMN ke Super Holding, Tanri Abeng: Sudah Usul dari 98, saat Masih Menteri

- 1 Oktober 2020, 08:35 WIB
Tanri Abeng
Tanri Abeng /

PR CIREBON - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat berkoar heboh tentang bobrok perusahaan yang dipegangnya, termasuk juga menyerang seluruh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk dibubarkan dan transisi ke super holding.

Namun begitu, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan Tanri Abeng menolak gagasan Ahok itu.

Pasalnya, transisi dari model birokrasi Kementerian BUMN ke super holding tidak bisa dilakukan cepat dan gegabah, karena untuk mengubah pengelolaan sejumlah perseroan pelat merah membutuhkan waktu lama, bahkan mempertimbangkan efektifitas pelaksanaannya.

Baca Juga: Film PKI Cacat dan Menyimpang Fakta, Pakar: Tampilkan Adegan Penyiksaan, Visum Asli Tak Begitu

Lebih lanjut, Tanri mengklaim wacana super holding memang sudah didengungkan dari dulu, tepatnya sejak ia menjabat menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

Apalagi bila merujuk roadmap pengembangan BUMN miliknya saat itu, perlu waktu 3-5 tahun untuk mempersiapkan transisi itu semua.

"Roadmap saya, 2000-2015 sudah merancang Kementerian BUMN berakhir pada 2010. Dari 2010, dia sudah jadi Badan Pengelola BUMN. Dia harus bertahan lima tahun karena kita perlu persiapan. Enggak bisa sulapan, kita perlu 3-5 tahun, enggak bisa langsung," ungkap Tanri dalam webinar, belum lama ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Harus Dinonaktifkan, Poyuono: PSBB Ada Tanpa Konsultasi, Bahaya Ditiru Daerah Lain

Adapun saat ini, sinyal perubahan Kementerian BUMN menjadi super holding, juga belum terpancar dari pemimpin negara yang sedang berusaha memuliskan kesehatan dan ekonomi sebagai pekerjaan prioritas.

Terlihat contohnya, Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mendapatkan tugas untuk menangani pemulihan ekonomi nasional yang sangat berat, sehingga wacana transisi ini tidak bisa disegerakan.

"Perkiraan saya, krisis ini tidak akan berakhir sampai akhir tahun depan. Itu artinya, tugas Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN masih sangat diperlukan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya terus terang, enggak begitu paham kalau ada yang mau menyulap gitu ya," jelas Tanri Abeng, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Warga Jakarta Terpapar Covid-19 Diminta Isolasi, Anies Baswedan: Dikerjakan dengan Pengendalian

Artinya untuk saat ini, seluruh pihak seharusnya mau mendukung Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN yang sedang bertugas menanganai Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Menurut saya kita harus ucapkan selamat bertugas kepada Bung Erick dan Budi, semoga betul-betul sukses menangani tugas yang menantang. Tapi saya yakin BUMN punya peranan untuk bisa berkontribusi penanggulangan krisis ini," pungkas Tanri Abeng.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x