Film PKI Cacat dan Menyimpang Fakta, Pakar: Tampilkan Adegan Penyiksaan, Visum Asli Tak Begitu

- 1 Oktober 2020, 08:28 WIB
Film G30s PKI kembali diputar sore ini
Film G30s PKI kembali diputar sore ini /

PR CIREBON - Penayangan film pengkhianatan G30S PKI sudah pernah dihentikan sejak reformasi 1998, karena banyak kajian yang menilai film besutan Arifin C. Noer itu cacat fakta.

Untuk itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada Prof Dr Sri Margana menyampaikan bahwa sejumlah cacat fakta dari film itu misalnya, soal adegan penyiksaan beserta pelecehan seksual oleh Gerwani, organisasi perempuan yang diawasi PKI.

Ternyata, hasil visum yang dilakukan para dokter menunjukkan tidak terbukti ada penyiksaan, seperti pencungkilan mata, pemotongan alat kelamin, dan lainnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Harus Dinonaktifkan, Poyuono: PSBB Ada Tanpa Konsultasi, Bahaya Ditiru Daerah Lain

"Film ini terbukti cacat fakta yang sudah diakui oleh sutradaranya sendiri. Misalnya soal penyiksaan para jenderal sebelum dimasukkan di Lubang Buaya itu terbukti dari arsip-arsip visum tidak ada, hanya dramatisasi," jelas Sri Margana, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Dengan adanya unsur kekerasan itu, Margana menekankan perlunya upaya sensor sebab berpeluang dilihat oleh anak-anak.

"Sebaiknya yang ada unsur kekerasan tidak perlu ditayangkan, lagi pula faktanya tidak ada penyiksaan," tegasnya.

Baca Juga: Warga Jakarta Terpapar Covid-19 Diminta Isolasi, Anies Baswedan: Dikerjakan dengan Pengendalian

Sedangkan menjadikan peristiwa kelam 1965 sebagai memori kolektif bangsa, tak ditampik Margana merupakan hal yang baik. Biar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Bahkan, dia meminta masyarakat untuk tidak mewariskan dendam masa lalu pada generasi berikutnya, karena peristiwa yang terjadi di tahun 1965 itu merupakan konflik antarkelompok politik.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x