Tepatnya, ia menyebut adanya indikasi zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.
Dalam arti lain, Profesor Sri Widiyantoro melaporkan kemungkinan adanya potensi ancaman aktivitas gempa disertai gelombang tsunami 20 meter selatan Pulau Jawa.
Baca Juga: Jangan Berlebihan Respon Sinyal Resesi Sri Mulyani, DPR: Jokowi Bisa Bawa Keluar RI dari Kesulitan
"Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber gempa besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa," pungkas Profesor Sri Widiyantoro.