Tri Rismaharini Hentikan Isolasi Mewah Pasien Covid-19 di Surabaya, Sampai Hotel Kosong Ada Apa?

- 19 September 2020, 08:45 WIB
Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Antara
Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Antara /

PR CIREBON - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengumumkan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menghentikan isolasi mewah yang dijalani seluruh pasien Covid-19 di beberapa Hotel Surabaya

Usut punya usut, rencana itu muncul setelah ditemukan banyak pasien telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, terbukti dengan pemeriksaan swab dengan hasil negatif.

Artinya, rencana itu diambil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena kamar perawatan di Hotel saat ini sudah tidak diisi pasien Covid-19 alias sudah kosong.

Baca Juga: Para Pengkritik Anies Baswedan Diserang Balik, Pakar: Harus Belajar Hukum, Biar Hebatnya Ga Ngawur

"Karena sudah kosong, jadi mulai kemarin itu Hotel kita stop dulu karena tidak ada pasien yang di situ," ungkap Risma, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu, 19 September 2020.

Lebih lanjut, Risma menjelaskan Pemkot biasanya memakai empat Hotel di Surabaya sebagai tempat isolasi pasien. Hanya saja sejak Rabu lalu, diketahui pasien tersisa hanya tinggal 4 orang yang masih menjalani perawatan isolasi di Hotel.

"Kemarinnya tinggal 4 (empat) pasien dan kita percepat swab-nya hasilnya dia bisa keluar sehingga Hotel saat ini kosong sudah dua hari ini kita tidak manfaatkan," jelas Risma.

Baca Juga: Akhirnya Sikap Anies Baswedan Dipuji, PDIP: Itu Penghormatan Terakhir dari Luar untuk Sekda DKI

Sedangkan 101 pasien Covid-19 yang menempati Asrama Haji, disebutkan Risma, hari ini ada sekitar 75 orang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Namun begitu, apabila besok Asrama Haji tak lagi menerima pasien, maka Pemkot juga akan menghentikan isolasi di tempat tersebut.

"Karena kemungkinan yang 25 itu kita dorong untuk bisa keluar hari ini atau paling lambat besok," tambah Risma.

Dengan demikian, Pemkot Surabaya akan terus berupaya mempercepat pemeriksaan swab kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Artinya, pasien itu sebelumnya melakukan isolasi mandiri di rumah akan didorong untuk menjalani perawatan di Asrama Haji.

Baca Juga: Pola Kebakaran Kejagung Pernah Terjadi di Masa Silam, Demokrat Bongkar Keterkaitan Korupsi Besar

"Jadi kita masih dorong warga-warga itu untuk masuk Asrama Haji, tapi kalau mereka tidak mau ya kita akan tutup Asrama Haji, karena posisinya pasien yang mau (menjalani isolasi) di situ sudah habis," papar Risma.

Sementara itu, Risma berharap kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan karena jika masih ada penularan maka hal itu akan menjadi berat.

"Artinya bahwa kita rajin cuci tangan untuk kesehatan kita, pakai masker dan jaga jarak untuk kesehatan kita itu semua bagus. Ada atau tidak ada Covid-19 ini sebetulnya perilaku yang bagus ini harus tetap kita lanjutkan," pungkas Risma.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x