SABACIREBON-Adanya
Surat permintaan pengamanan dari Perumda Pasar NKR kepada sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas), dianggap menjadi penyebab terjadinya tragedi berdarah di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang.
Hal ini pun kemudian menjadi sorotan banyak pihak dan berujung kecaman kepada Perumda NKR. Salah satunya kritikan hingga kecaman datang dari elemen Mahasiswa Anti Pagar.
Baca Juga: Unik, Hanya Ada 5 Negara yang Tersingkir di Fase Grup Asian Games
Bahkan mereka menuntut agar proses hukum dilakukan serius untuk menguak dalang dibalik kerusuhan di Pasar Kutabumi tersebut.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Anti Pagar, Firmansyah, menilai, peristiwa berdarah pasar Kutabumi merupakan bukti ketidakmampuan Perumda Pasar NKR dibawah kepemimpinan Finny Widiyanti, yang akhirnya mengarah kepada tindakan-tindakan premanisme.
"Tragedi pasar Kutabumi adalah momen yang sangat buruk, dimana pihak Perumda Pasar tidak mampu negosiasi kepada pedagang yang malah menggunakan alat-alat terkait untuk perampasan ataupun melepas secara paksa," kata Firman kepada awak media, Selasa 26 September 2023.
Hal itu katanya, dapat dilihat dengan adanya surat yang beredar di mana di dalamnya Perumda Pasar NKR mengutus ataupun meminta pihak lain, untuk merampas suatu wilayah serta dagangannya agar pindah.