Cerdas Balikkan Sindiran Megawati, KAMI: Masalah Duniawi Selesai, Saatnya Selamatkan Indonesia

- 30 Agustus 2020, 07:05 WIB
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) /

PR CIREBON - Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani dengan cerdas membalikkan sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut KAMI gerakan manipulatif untuk menuju kursi Capres 2024.

Pasalnya, Ahmad Yani menegaskan KAMI tidak akan berubah menjadi partai politik (parpol) dan tetap akan hadir sebagai gerakan moral atas kondisi Indonesia.

"Bagaimana mungkin kami ini akan menjadi alat atau kendaraan politik orang perorangan atau kelompok yang ingin jadi presiden sedangkan kami tidak akan pernah menjelma menjadi ormas ataupun parpol, enggak mungkin," ungkap Ahmad Yani, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, belum lama ini.

Baca Juga: Tayang Malam ini, Berikut Alasan Kenapa Drakor 'Missing: The Other Side' Layak untuk Diantisipasi

Lebih lanjut, Yani menegaskan KAMI adalah gerakan moral untuk menyuarakan ide pemikiran kepada pemerintah dan parlemen melalui tuntutan.

"Kami juga berterima kasih kepada media ternyata respons kami ini juga luar biasa sampai ke desa. Kami tidak akan tergoda. Mungkin kata orang karena dukungan banyak mau menjelma menjadi gerakan ormas atau politik. Kami enggak akan tergoda itu," tegasnya.

Bahkan, sindiran Megawati pun seolah dibalas dengan kelakar cerdas, bahwa KAMI mempersilakan PDIP mengusung jagoan untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: Kementan Cabut Sementara Penetapan Ganja sebagai Tanaman Obat Binaan, Kenapa?

Artinya, PDIP bebas mengusung Puan Maharani, Budi Gunawan, atau Tito Karnavian untuk Pilpres 2024, sesuai kata Megawati bahwa capres hanya bisa diusung oleh parpol bukan gerakan moral seperti KAMI.

"Kalau mau jadi presiden kita dukung Bu Mega lagi kalau Bu Mega mau jadi Presiden, atau Mbak Puan ya silakan itu kan memang wilayah mereka. Wilayah politik kan ada Mbak Puan ada Pak Budi Gunawan atau ada Tito, biarkanlah mereka itu bicara masalah Presiden, mungkin agendanya 2024," jelas Ahmad Yani.

Lebih dari itu, eks politikus PPP itu juga membantah deklarator KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin punya ambisi untuk agenda Pilpres 2024, padahal kedua tokoh itu sudah selesai dengan masalah duniawinya dan hanya ingin menyelamatkan bangsa dan negara.

Baca Juga: Realistis dan Menenangkan Jiwa, Berikut Rekomendasi Melodrama Korea Penuh Haru dan Menggugah Emosi

"Enggaklah, mereka berkomitmen baik. Pak Din sudah menyelesaikan masalah dunianya, sudahlah, dia semata-mata ingin menyumbangkan untuk menyelamatkan bangsa ini," ucapnya.

Apalagi Gatot Nurmantyo yang dinilai bergabung dengan KAMI karena kesatuan visi akan keresahan isu RUU HIP yang belum lama ini bergulir santer.

"Pak Gatot juga. Kenapa Pak Gatot bangkit sebenarnya dia tak mau bangkit, baru akhir-akhir ini saja karena dia merasa ideologi negara sudah mulai terancam dengan isu Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP), jadi ketemunya di situ," pungkas Ahmad Yani.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah