Heran dengan Tuduhan yang Sebut Bung Karno hingga Jokowi Komunis, Megawati: Nalarnya itu Kemana?

- 27 Agustus 2020, 10:00 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. (seputartangsel.pikiran-rakyat.com)
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. (seputartangsel.pikiran-rakyat.com) /

PR CIREBON - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan orang-orang yang menuduh sang ayah yaitu Soekarno, PDIP, hingga Presiden Jokowi sebagai komunis.

Megawati mengungkapkan, bahwa untuk sementara waktu sang ayah sempat disebut sebagai komunis, hingga Mega sendiri dituduh sebagai komunis.

Namun, ia memilih untuk santai menanggapi tuduhan yang tidak berdasar tersebut.

Baca Juga: Subsidi Pulsa Dinilai Tak Bisa Dongkrak Konsumsi Masyarakat, DPR: Kebijakan ini Relatif Tidak Perlu

"Saya ini dijadikan anggota DPR 3 kali, berarti 15 tahun, dipotong 2 tahun karena saya jadi wapres. Saya pertama kali jadi (anggota DPR) itu jaman Pak Harto. Jadi, saya kena screening tentara. Kenapa saya bisa lewat (lolos)? Jadi entengnya yang screening saya itu dong yang PKI kalau saya PKI, karena dia yang meloloskan, bukan saya minta," ungkap Megawati, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul "Megawati: Ngomong Itu Hati-Hati!".

Selanjutnya, Megawati juga mempertanyakan kenapa dia bisa menjadi wakil presiden hingga menjadi presiden jika memang dirinya merupakan bagian dari PKI atau komunis.

"Tapi orang yang nggak senang selalu bilang saya ini PKI. Pak Jokowi dibilang PKI. Nalarnya itu kemana?" lanjutnya.

Baca Juga: Taeyeon SNSD hingga Chen EXO Dikonfirmasi Nyanyikan OST untuk Drama 'Do You Like Brahms?'

Dia mengatakan, sebagai Presiden Kelima RI, dirinya telah mendapatkan bintang tanda pangkat khusus.

Sebagaimana bintang itu juga didapatkan Presiden RI yang lainnya, sehingga tak tepat jika presiden-presiden dituduh oleh hal-hal negatif yang tidak berdasar sama sekali.

"Jadi ngomong itu hati-hati. Mulut itu pikiran anda. Bayangkan. Pak Jokowi dipaksa harus mundur. Loh saya sampai mikir, siapa yang milih dia (Jokowi) terus ada orang bilang suruh mundur. Padahal mekanismenya sangat jelas, presiden itu dipilih oleh rakyat. Itu gambaran pelajaran politik," tandasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah