"Jadi saya kira bukan (pemerintah) tidak percaya diri tapi jangkauannya lebih luas, terutama di kalangan millennial. Sehingga program-program itu bisa dipahami. Misalnya, bansos, orang kan tidak tahu bagaimana melakukan bansos, daftar ke mana, prosedurnya seperti apa," jelas Donny.
Baca Juga: Penemuan Obat Covid-19 Harus Diapresiasi, Pakar: Prestasi Anak Bangsa Banggakan Negara
Atas sebab itu, pemakaian jasa influencer untuk sosialisasi program pemerintah tak masalah, seiring dengan isi kebijakan yang memang bermanfaat.
"Saya tidak melihat salahnya di mana. Kecuali influencer digunakan untuk menyampaikan kebohongan. Kalau untuk menyampaikan kebenaran, why not?" pungkas Donny.***