Network
PR CIREBON - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sudah selesai mendeklarasikan keberadaan mereka yang menjadi perbincangan warganet di media sosial Twitter dengan hastag #BergerakBersamaKAMI, berdengung pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Deretan jari netizen pun nampak menuliskan narasi penuh kehangatan dengan mengucapkan selamat atas deklarasi KAMI tersebut.
"Selamat atas deklarasianya , semoga jadi koalisi yg kuat sekaligus memberi manfaat bagi negri #BergerakBersamaKAMI," tulis warganet @RestyLeseh di media sosial Twitter pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Megawati Soekarnoputri Sebut Ingin Ubah Pancasila yang Tak Berarti Lagi
Bahkan, netizen lain menyebut tujuan KAMI adalah untuk mengabdi pada negara, bukan seperti yang dituduhkan masyarakat. Apalagi saat penyelenggaraan aksi itu, nampak adanya massa tandingan yang menolak KAMI karena dianggap menganggu pemerintah Presiden Joko Widodo
"Mungkin bagi KAMI (Kesatuan Aksi Milenial Indonesia) tujuan Pengabdiannya adlh Pemerintah yg setiap 5thn berganti. Akan tetapi bagi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) tujuan Pengabdian Kami adalah Negara & Bangsa ini. KAMI tak Gentar, Kami akan terus #BergerakBersamaKAMI," tulis @MMargani5.
Baca Juga: Samakan KAMI dengan Beauty Contest, Arif Poyuono: Mereka Warna Jelang Reshuffle Kabinet
Adapun dalam deklarasinya, KAMI menyampaikan delapan tuntutan kepada pemerintah, DPR dan aparat hukum.
Salah satunya, KAMI mendesak pemerintah dan para anggota legislatif untuk menegakkan penyelenggaraan dan pengelolaan negara sesuai dengan jiwa, semangat dan nilai Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Namun demikian, berlainan dengan aliran kehangatan netizen dalam tagar tersebut, rupanya politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding berpendapat lain tentang KAMI.
