Kasus Kematian Tembus 500 Ribu Jiwa, Doni Monardo: Bukan Konspirasi, Covid-19 Bagai Malaikat Izrail

- 13 Juli 2020, 17:40 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 sudah merajalela di seluruh dunia, tetapi masih banyak masyarakat dunia yang sibuk dengan teori konspirasi Covid-19, termasuk Covid-19 disebut hanya rekayasa belaka.

Untuk itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Letjen TNI Doni Monardo mengeluarkan penyataan bahwa pandemi Covid-19 ini serupa malaikat pencabut nyawa.

"Covid ini ibaratnya, maaf, malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan," ungkap Doni Monardo dalam konferensi pers pada Senin, 13 Juli 2020.

Baca Juga: Virus Corona Cepat Menyebar di Ruang Tertutup, Ridwan Kamil Belum Izinkan Bioskop Jawa Barat Dibuka

Seperti yang diberitakan Pikiran Rakyat, pernyataan ini dikeluarkannya lantaran geram dengan aliran narasi yang menyebut pandemi virus corona adalah konspirasi dan rekayasa semata.

"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini konspirasi, Covid ini rekayasa," ujarnya.

Sedangkan, saat ini data kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sudah cukup banyak.

Baca Juga: Membelot ke AS demi Kebenaran Asal Covid-19, Ilmuwan Tiongkok: Saya Pernah Lapor, Tapi Mereka Diam

"Padahal kita semua sudah tahu, korban jiwa di Tanah Air sudah melewati angka 3.500, bahkan di dunia sudah melampauai 550.000 jiwa. Jadi ini nyata, ini fakta. Oleh karenanya, semua pihak harus memahami ini," lanjut Doni.

Lebih dari itu, Doni menyebut Covid-19 serupa malaikat pencabut nyawa yang menyerang orang-orang tua, karena mereka yang rentan tertular.

"Siapa saja yang rentan? Lansia yang rata2 usia di atas 60-70 tahun," jelasnya.

Baca Juga: Kelaparan Lebih Berbahaya daripada Covid-19, Badan Amal Sebut Hampir 12.000 Orang Mati Tiap Harinya

Selain itu, Doni juga menyebut orang yang memiliki penyakit bawaan pun juga rentan terserang Covid-19.

"Kedua, pemilik atau penderita komorbid (penyakit penyerta) seperti hipertensi, diabet, jantung, ginjal, kanker, asma, TBC, dan beberapa penyakit lainnya," terus Doni.

Dengan demikian, ia pun meminta agar orang-orang yang rentan tersebut meminimalkan aktivitas di luar rumah dan terus menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga: Bule Rusia jadi Tukang Minta-minta di Bali, Ganggu Lingkungan Sekitar hingga Diamankan Imigrasi

"Kalau pun ke luar rumah, hindari kerumunan, jaga jarak. Jangan datangi tempat-tempat yang berisiko terjadinya penularan," pungkas Doni.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x