Kelaparan Lebih Berbahaya daripada Covid-19, Badan Amal Sebut Hampir 12.000 Orang Mati Tiap Harinya

- 13 Juli 2020, 17:00 WIB
Jutaan Anak-Anak Afghanistan Terancam Mati Kelaparan Karena Harga Pangan Melonjak Naik
Jutaan Anak-Anak Afghanistan Terancam Mati Kelaparan Karena Harga Pangan Melonjak Naik //SCMP

PR CIREBON - Manusia yang kelaparan dinilai lebih membahayakan ketimbang terinfeksi Covid-19. Terbukti, data yang dilaporkan Organisasi Amal Independen, Oxfam menyebutkan bahwa krisis kelaparan telah membunuh hampir 12.000 orang mati per hari-nya.

Meskipun demikian, pandemi virus corona juga telah merenggut lebih dari setengah juta nyawa di seluruh dunia, tepatnya 569.128 orang.

Berdasarkan Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan, hal paling mematikan selama pandemi terjadi saat 17 April 2020 lalu dengan tercatat ada 8.890 kematian.

Baca Juga: Jerat Leher dengan Seutas Kabel, WNA Tersangka Eksploitasi 305 Anak Meninggal Bunuh Diri

Namun rupanya, Pandemi Covid-19 telah membuat sebagian orang kesulitan mencari pendapatan, sehingga mengganggu rantai makanan dan pasokan.

Bahkan, pembatasan perjalanan juga membuat hasil produksi pangan sulit dikendalikan untuk dikirim ke pelosok-pelosok, sehingga jumlah bantuan pun makin menurun.

Inilah pula yang dijelaskan Direktur Eksekutif Sementara Oxfam, Chema Vera yang menilai Covid-19 memang menjadi tantangan terakhir bagi jutaan penduduk dunia yang memilih bergelut dengan dampak konflik, perubahan iklim, ketidaksetaraan dan sistem pangan yang rusak.

Baca Juga: Dicurigai Polisi usai Jejak Editor Metro TV ada di Warkop, Pemilik: Pisau Saya Begini, Bukan Begitu

“Covid-19 adalah tantangan terakhir bagi jutaan orang yang telah berjuang dengan dampak konflik, perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan sistem pangan yang rusak yang telah memiskinkan jutaan produsen dan pekerja pangan.

Sementara itu, mereka yang berada di puncak kekayaan akan terus untung dengan dibuktikan 8 perusahaan makanan dan minuman terbesar dunia meraih keuntungan lebih besar," ungkap Chema Vera.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Oxfam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x