Khawatirkan Indonesia Serupa Meksiko, BMKG: Waspada 'Bom Waktu' dari Gempa Megathrust

- 25 Juni 2020, 12:20 WIB
Salah satu titik yang terdampak parah gempa di Meksiko.
Salah satu titik yang terdampak parah gempa di Meksiko. /

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Oaxaca (Meksiko) M 7.5 mekanismenya sesar naik ciri khas mekanisme gempa megathrust," tulis Daryono di akun Instagramnya pada Rabu, 24 Juni 2020.

Baca Juga: Tuai Kritik Pedas Soal Ketampanan dan Gaya Berpakaian, Kang Dong-won: Wajahku Mengembang Hari Itu

Lebih lanjut, Daryono menyebutkan gempa itu terjadi karena dipicu deformasi batuan tepat di zona Megathrust Oaxaca.

"Tadi malam, tekanan kulit bumi di zona megathrust itu tampaknya sudah melampaui batas elastisitasnya hingga batuan tidak mampu lentur lagi sehingga patah dengan tiba-tiba selanjutnya memancarkan energi gelombang seismik," ucap Daryono.

Terlebih, aktivitas seismik terjadi pada Lempeng Cocos yang berada di Samudra Pasifik dekat Meksiko selalu bergerak 50 hingga 70 milimeter per tahun.

"Gempa Oaxaca southern Mexico M 7,4 tadi malam memicu collateral hazard berupa longsoran di berbagai tempat," kata Daryono. 

Baca Juga: Masih Mendekam di Penjara, Zumi Zola Digugat Cerai Sang Istri, Netizen Sebut Itu Karma

Namun begitu, Daryono memuji Meksiko mampu membuat sejumlah gedung dan bangunan tahan gempa yang teruji, seolah Pemerintah setempat sudah mempersiapkan dengan baik.

Kemudian, Daryono pun membandingkan dengan gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 lalu yang kekuatannya lebih kecil yakni 6.4 Magnitudo, tetapi dampak kerusakannya sangat besar dan menimbulkan lebih dari 5.800 korban jiwa.

"Tampaknya Meksiko sudah lama dalam menyiapkan struktur bangunan tahan gempa, sementara di Yogyakarta saat itu masih banyak bangunan yang di bawah standar aman gempa," ujar Daryono membandingkan dua lokasi gempa.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg Associated Press BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah