"Sedangkan hilirisasi dan industrialisasi, mulai kita laksanakan dan pemerintah mendapatkan banyak keuntungan," ujarnya.
Menurut Presiden Joko Widodo, semuanya tahu nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai USD1 miliar atau Rp15 triliun.
Baca Juga: Airlangga Hartanto Ajak Bangun Pabrik Sendal Jepit di Pesantren
Begitupun ekspor bahan mentah dihentikan pada tahun 2017, nilai ekspor nikel pada 2021 mencapai lebih Rp 300 triliun.
Lalu digitalisasi, utamanya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Ada 65,4 juta UMKM di Indonesia, yang semuanya berkontribusi pada 61 persen ekonomi Indonesia.
"Saya yakin jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, PDB/GDP ekonomi Indonesia yang saat ini USD1,2-1,3 triliun menjadi di atas USD3 triliun — ranking tujuh dunia di tahun 2030 dan keempat dunia di tahun 2045," pungkasnya.***