Presiden Perintahkan Tanggulangi PMK 800 Ribu Vaksin Segera Suntikan !

- 18 Juni 2022, 20:35 WIB
Presiden di dampingi beberapa Mentri dan Gubernur Jabar memberikan keterangan pers soal penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK)
Presiden di dampingi beberapa Mentri dan Gubernur Jabar memberikan keterangan pers soal penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) /Humas Kemensetneg/

SABACIREBON - Pemerintah mendatangkan 800 ribu vaksin untuk segera disuntikan kepada hewan ternak di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo usai menghadiri acara Silaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, pada Jumat, 17 Juni 2022.

Pernyataan Pesiden disampaikan kepada wartawan, terkait merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca Juga: Intermilan Tolak Pembelian Permanen Romelu Lukaku, Pelatih dan Pemilik Chelsea Mulai Beda Pendapat

PMK ditengarai sudah merebak ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga tidak sedikit peternak yang menderita kerugian akibat kematian hewan ternaknya.

Terlebih kini sebentar lagi menghadapi Idul Adha, yang lazimnya peternak akan mendapatkan keuntungan dari penjualan hewan ternaknya untuk dijadikan hewan kurban.

Terhadap hal itu Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak cepat untuk menanggulangi  masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sejumlah hewan ternak di Tanah Air.

Salah satunya, pemerintah telah mendatangkan 800 ribu vaksin untuk segera disuntikkan kepada hewan ternak di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Presiden: Keberhasilan Kartu Prakerja Berkat Platform Digital Hasil Anak-anak Muda

"Suntikkan cepat-cepat, cepat, sehingga bisa melindungi sapi-sapi yang lain," ujar Presiden, memerintahkan dalam keterangannya.

Presiden juga menjelaskan, penyakit mulut dan kuku ini dikonfirmasi dapat menyebar dengan cepat.

Karenanya, menurut Presiden, pemerintah telah melakukan upaya lockdown di beberapa daerah di Tanah Air namun belum memberikan hasil yang maksimal.

"Padahal sudah diblok oleh Kementan dan Kepolisian tapi nyatanya bergerak cepat dan sekarang sudah 18 provinsi, 190 kabupaten dan kota," ungkap Presiden.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Humas Kemensetneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x