Presiden KAI yang juga akrab disapa Kak Mia malah menantang para pengurus DPD KAI untuk berani menolak deklarasi OA KAI lain di daerah-daerah selain KAI yang awalnya didirikan oleh parta advokat senior Indra Syahnun Lubis dan Adnan Buyung Nasution tahun 2008.
“Organisasi kita ini memang dilahirkan dan dijalankan penuh dengan perjuangan,” kata Kak Mia dengan menambahkan:”Oleh sebab itu advokat anggota KAI harus memiliki keberanian dalam hal penegakkan hukum terutama memperjuangkan keadilan bagi para pencari keadilan.”
Sementara itu Rahim Hasibuan maupun Rusdi Taher sama-sama mengapresiasi kesetiaan dan loyalitas para anggota KAI sehingga organisasi ini tetap solid dan mampu bertahan di tengah badai masalah apa pun.
Baca Juga: Uni Eropa Berikan Dukungan yang Berlanjut bagi Ukraina
Setelah membahas berbagai hal yang berkaitan organisasi, acara rakernas dilanjutkan pada malam harinya dengan acara peringatan HUT ke-14 KAI serta peluncuran buku sejarah Kai baik versi cetak maupun digital
Ketua Panitia penyusunan buku sejaran KAI Herman Kadir pada kesempatan sekilas bicara di muka pesrta Rakernas menyebutkan buku Sejarah KAI akan sangat penting untjuk dapat memberitahukan kepada semua pihak bahwa KAI yang sesungguhnya adalah KAI yang dibentuk berdasarkan Kongres Nasional Advokat bukan yang dibentuk hanya atas dasar kesepakatan-kesepatan di luar Amanah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat
Dalamm pada mitu Ketua DPD KAI Jabar Lukman Chakim pada awal sambutannya menjelaskan bahwa momentum Rakernas dilaksanakan di kota Bandung adalah sesuatu yang sangat berhubnungan dengan sejarah terbentuknya OA KAI yang sejak awal dimusyawarahkan dilakukan di rumah advokat Adnan Buyung Nasution di Hegarmanah, Bandung.***