Network
SABACIREBON- Kasus dugaan perkosaan massal yang menimpa seorang siswi SD asal Sukodono Sragen berinisial W (9) oleh beberapa pria Selasa 10 November 2020 sekira pukul 12.00 WIB masih belum menemukan titik terang.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama menyebutkan pihaknya salah satu kendalan yang dihadapi adalah meski sudah memeriksa 16 saksi, namun masih belum menemukan bukti yang kuat.
Polres Sragen, kata Kapolres, selalu memberikan laporan perkembangan penyidikan pada pihak keluarga korban.
Baca Juga: Setelah Berjuang Melawan Kanker DLBCL Stadium Dua Selama 1Tahun, Ari Lasso Manggung Lagi
Bulan April kemarin Polres Sragen mengirim Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP)
“Kita selalu kirim SP2HP pada keluarga korban. Jadi tidak betul bila ada yang menyebut kasus mandeg selama 2 tahun, “ tutur Kapolres yang belum lama bertugas di Sragen saat wawancara dengan Radio Elshinta, Minggu 22 Mei 2022.
Seperti diketahui, kasus perkosaan ini mencuat setelah pihak keluarga korban merasa laporan yang diberikan ke Polres tidak ada kemajuan.
Baca Juga: Mantan Wakil Kepala RS Dustira Cimahi itu, Achmad Yurianto, Dimakamkan di Samping Makam Ibundanya
Kasus ini akhirnya mencuat menyusul viralnya kasus itu hingga menjadi sorotan nasional. Polda Jateng langsung menerjunkan tim untuk melakukan asistensi dan mengorek fakta penanganan kasusnya di Reskrim Polres Sragen.
