Daya Tahan Anak yang Lemah, Jadi Faktor yang Memudahkan Hepatitis Akut Misterius Berkembang

- 13 Mei 2022, 09:47 WIB
Masyarakat tetap perlu waspada dan melakukan pencegahan dini terhadap serangan hepatitis akut misterius./pikiran-rakyat.com
Masyarakat tetap perlu waspada dan melakukan pencegahan dini terhadap serangan hepatitis akut misterius./pikiran-rakyat.com /

 

SABACIREBON-Masih banyak pihak yang meremehkan kasus hepatitis akut misterius pada anak. Penyakit ini, dianggap tidak memiliki daya tular yang tinggi dan dengan kasus kejadian yang rendah.

Bahkan kalangan itu, menyebut, dengan 400 kejadian diseluruh dunia kasus itu gejala endemi biasa. Mewaspadai adalah suatu sikap yang pantas, tapi takut berlebihan perlu dihindari.

Kalangan itu juga menambahkan tentang perlu sikap antisipasi dari hal yang terkecil dari berbagai kemungkinan menyebar dan menularnya penyakit ini.

Baca Juga: Info Loker Mei 2022, Lowongan Kerja Minimal Lulusan SMA di BUMN PT Angkasa Pura Hotels, Ini Link Daftarnya

Di Indonesia sendiri, kasus ini baru dilaporkan menimpa 17 anak dengan kasus kematian 6 anak. Mereka yang meninggal tidak  ditemukan virus  hepatitis A,B,C,D dan E. Dari 5 kematian itu, 4 berada di Jakarta, 1 di Tulungagung dan 1 di Solok Sumatera Barat.

Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan status kejadian luar biasa terhadap penyakit ini, karena menyerang cukup banyak anak di Inggris, Italia, Spanyol dan Amerika. Di Asia, Singapura juga melaporkan kasus ini. Penyakit sudah menyebar ke 20 negara.

Sementara itu, Pikiran Rakyat.Com melaporkan, Hepatitis misterius yang sedang terjadi saat ini, dikatakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban, menyasar dan mengancam jiwa anak-anak.

Baca Juga: Warga Jungjang Arjawinangun Gempar. Mayat Pria Mengambang di Sungai Karang Dawa

Jika Covid-19 sangat berbahaya bagi yang berusia lanjut dan memiliki riwatan penyakit, untuk hepatitis misterius ini justru sangat berbahaya bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun hingga 16 tahun.

"Nah kali ini sebaliknya. Jadi untuk hepatitis akut yang relatif baru ini, yang misterius ini, ternyata yang lebih banyak terkena pada usia di bawah 6 tahun, di 10 tahun, dan ada satu hingga dua kasus di bawah 16 tahun," ucap  kata Zubairi Djoerban saat berbincang di acara PRMN Talk bersama host PRMN, Masayu Putri pada Kamis, 12 Mei 2022.

Meski terbilang baru, akan tetapi perlu diwaspadai dan dilakukan pencegahan sedini mungkin, agar anak-anak tidak menjadi korban.

Baca Juga: Nasihat Syekh Ali Jaber: Lakukan Empat Amalan Ini di Hari Jumat

Untuk mengetahui tentang hepatitis misterius ini, perlu diketahui awal pemicu penularannya.

Masyarakat dulu mengenal jika hepatitis ini bisa menular lewat makanan, media piring, atau sendok.

Meski ada pandangan demikian, Zubairi Djoerban menjelaskan hal tersebut pada virusnya.

"Tergantung. Jadi, kalau misalnya kalau hepatitis A itu oral fecal. Jadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi," tuturnya menjelaskan.

Baca Juga: Keinginan Lama Akhirnya Terwujud, Dibangun Rp 2 Miliar, PDIP Kota Cirebon Miliki Gedung Megah

Tak hanya dari makanan saja, hepatitis A juga dapat ditularkan melalui feses yang terkontaminasi, Prof. Zubairi memberikan contoh jika seseorang yang positif sembarangan buah air besar.

Sedangkan penularan hepatitis C biasanya menular melalui lewat jarum suntik, khususnya mereka para pengguna narkotika.

"Kalau hepatitis B, lain lagi. Banyak yang vertikal, dari ibu yang terinfeksi ke bayinya. Selain itu penularan melalui melalui darah yah," ucapnya.

Baca Juga: Walau Tim Uber Indonesia Tersisih Warga Majalengka Harus Optimis.

Khusus hepatitis misterius ini, Zubairi Djoerban mengatakan penularannya sebagian besar melalui oral fecal.

"Jadi melalui mulut melalui makanan minuman," katanya.***

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Pikiran Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x