Makin Mengecil Wabah Covid 19, Indonesia Bakal Transisi dari Pandemi ke Endemi

- 11 Mei 2022, 11:07 WIB
Melandai terus. Semoga tidak lama lagi, status Pandemi dari wabah Covid19, berubah menjadi endemi./pikiran-rakyat.com
Melandai terus. Semoga tidak lama lagi, status Pandemi dari wabah Covid19, berubah menjadi endemi./pikiran-rakyat.com /

 

SABACIREBON-Khabar baik itu datang juga.

Lebih 2 tahun masyarakat Indonesia hidup dalam lingkungan yang menakutkan, yakni wabah besar dari penyakit yang  mematikan,  suatu info tentang perbaikan kodisi ke arah yan lebih baik datang  juga.

Pandemi adalah keberadaan suatu lokasi atau daerah yang diisi atau dikelilingi oleh penyakit yang mewabah, menular secara cepat dan menyerang siapa saja dengan membawa dampak kerusakan dan mematikan. 

Corona Virus Disease (Covid) 19, merupakan wabah besar. Menyerang banyak negara. Merusak aspek kehidupan masyarakat. Baik industri maupun ekonominya, bahkan merubah tatanan dan perilaku masyarakat.

Baca Juga: Bagaimana Reaksi Pengunggah Video 3 Tiga Bocah Pamer Alat Vital di Gor Goentoer Darjono 

Juga merubah sikap negara terhadap warganya. Terhadap lalu lintas warganya, terhadap cara investigasi dan preventif penyakit yang lebih dini. Bahkan terhadap aspek religius warganya dalam memandang kebesaran sang pincipta (Allah SWT) ditengah banyaknya kematian umat manusia.

Covid 19, memang luar biasa. Mematikan banyak umat. Bukan hanya di Indonesia juga diseluruh belahan dunia.

Muncul dengan bergelombang - dari beberapa varian virus seperti delta dan ommicorn - pandemi ini memaksa indsutri farmasi bekerja dengan cepat dan taktis, baik dalam menciptakan obat penangkal atau vaksin serta obat pembasmi demi melenyapkan atau mengurangi daya serang virus CoVid 19.

Baca Juga: Buntut Viralnya Tiga Bocah Pamer Alat Kelamin di Purbalingga …

Triliun rupiah dan miliar dollar dana setiap negara habis untuk menangangi wabah ini. Triliun rupiah juga harus dikeluarkan pelaku ekonomi akibat usaha mereka bangkrut. Dan triliun rupiah juga harus ditutupi pemerintah untuk merehabilitasi infrastruktur kesehatan yang hancur dan rusak parah.

Semuanya itu, akibat horror besar yang disebut Pandemi Covid 19.

Perbaikan

Namun sekarang itu, horror itu mulai berkurang.

Itu tercermin dari update perkembangan Virus Covid 19. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19  memaparkan data terkini perkembangan Covid-19 di tanah air serta pencapaian vaksinasi, hingga Selasa siang, 10 Mei 2022.

Baca Juga: Roy Suryo Keturunan Bangsawan Bergelar KRMT Pakar Multimedia dan Telematika, Ini Profil Biodata Lengkapnya

Dilaporkan terjadi penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 456 orang. Jumlah ini tercatat lebih tinggi daripada angka di hari Senin, 9 Mei.

Meski begitu, kasus aktif tercatat turun jumlahnya jika dibandingkan hari Senin. Tertanggal 10 Mei, kasus aktif berjumlah 5855 orang.

Adapun terkait jumlah pasien sembuh, Satgas melaporkan sebanyak 659 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia dilaporkan bertambah 20 orang di tanggal yang sama.

 

 

Untuk provinsi yang menempati posisi tiga besar penambahan kasus tertinggi masih sama seperti sebelumnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Kang Yana Mulyana Angkat Bicara Terkait GBLA, Begini Penjelasannya

Di antaranya ada DKI Jakarta dengan 150 kasus, disusul Jawa Barat dengan 98 kasus, dan Banten dengan 51 kasus.

Angka ini lebih tinggi daripada angka penambahan kasus baru di hari Senin lalu, bahkan kasus baru di Jawa Barat bertambah tiga kali lipat, dari asalnya 31 menjadi 98 kasus.

Menyusul perkembangan kasus yang masih fluktuatif meski tidak signifikan, vaksin terus gencar diberikan kepada masyarakat.

Menurut data vaksinasi Covid-19 tertanggal 10 Mei, penerima vaksin dosis pertama bertambah sebanyak 6.037 orang, vaksin kedua bertambah 51.584 penerima, dan vaksin booster bertambah hingga 100.4943 penerima.

Baca Juga: Alim Ulama, Dermawan dan Mati Syahid yang Perama Masuk Neraka, Bila Bersikap Seperti Ini

Secara keseluruhan, vaksin booster atau penguat dosis ketiga telah diberikan kepada 41.133.856 penerima, atau sebanyak 19,75 persen dari target yang ditetapkan pemerintah.

Dengan hasil capaian tersebut, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa Indonesia tak lagi berada dalam kondisi kedaruratan.

Dia mengatakan bahwa dalam merespons pandemiIndonesia telah mulai bertransisi memasuki fase endemi.

“Bisa dikatakan bahwa saat ini Indonesia tidak lagi berada dalam kondisi kedaruratan dalam merespon pandemi dan mulai bertransisi menuju fase endemi," ujarnya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 11 Mei 2022.

Baca Juga: KH Ma’ruf Amin Kerap Difitnah; Rapat di Istana KODOK sampai Sholat Jenazah Pakai Rukuk, Roy Suryo Bilang Hoax!

Wiku menjelaskan, kondisi demikian diukur dari kalkulasi antara data terbaru jumlah kasus positif, kasus aktif, keterisian rumah sakit, dan angka kematian.

Pemerintah turut memasukkan perilaku sosial dan ekonomi di tengah masyarakat, ke dalam bahan perhitungan untuk menyimpulkan situasi pandemi dalam negeri.

Hal itu meliputi pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada angka pengangguran, indeks belanja, dan tingginya mobilitas masyarakat di luar rumah.

Wiku lantas menghimbau masyarakat supaya tidak lengah, sebab penularan Covid-19 terus terjadi pada skala internasional. Terbukti dengan adanya kenaikan kasus di negara Asia, seperti Jepang dan Taiwan.***

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA Reportase


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x