Alim Ulama, Dermawan dan Mati Syahid yang Perama Masuk Neraka, Bila Bersikap Seperti Ini

- 11 Mei 2022, 07:21 WIB
Pertama. Alim ulama, termasuk umat kategori pertama yang diminta pertanggungjawaban atas dakwahnya. Kalau bukan karena Allah SWT, tempatnya neraka./pikiran-rakyat.com
Pertama. Alim ulama, termasuk umat kategori pertama yang diminta pertanggungjawaban atas dakwahnya. Kalau bukan karena Allah SWT, tempatnya neraka./pikiran-rakyat.com /
 
SABACIREBON - Bagi kebanyakan orang akan menilai, orang orang yang disebut sebagai kiyai, ulama, orang alim, dermawan dan yang mati syahid karena perang, dijamin masuk surga.
 
Anggapan dan penilaian demikian itu tidaklah salah.
 
Kehidupan para kiyai dan ulama, setiap saat, setiap hari penuh dengan amal amal soleh. 
 
Mengajarkan ilmu kepada siapa saja termasuk kepada generasi penerus, merupakan amal yang sangat mulia. Sarat dengan pahala.
 
Salah satu hadits menyebutkan, ilmu yang bermanfaat yang diajarkan seseorang, akan berpahala abadi. Terus menerus mengalir, walau yang mengajarkan itu sudah wafat.
 
 
Demikian juga dengan alim. Hari harinya selalu disibukkan dengan amal ibadah, amal soleh yang tentunya akan menghasilkan pahala yang tak terhingga.
 
Kata kata yang terlontar dari kiyai, ulama, dan orang alim adalah berupa nasehat yang sarat dengan kebaikan kebaikan.
 
Para dermawan juga dijamin jadi ahli surga. Sedekah sedekah dikeluarkannya akan menjadi kunci untuk masuk surga dengan mudah.
 
Sedekah menjadi amal ibadah yang maha dahsyat. Sampai ada kisah, seorang yang meninggal minta dikembalikan lagi ke bumi barang sesaat. Hanya untuk bersedekah.
 
 
Sedangkan bagi seorang yang mati syahid dalam peperangan, surga sudah menunggu. Tanpa hisab. Tanpa pemeriksaan dari Malaikat.
 
Namun, Habib Ali Al Jufri dari Yaman malah mengingatkan, alim ulama, dermawan, syahid bisa menjadi yang pertama masuk neraka. Astagfirullah.
 
Dalam [email protected], Habib Ali Al Jufri lebih tegas lagi menyebutkan, mereka masuk neraka lebih dulu dibanding iblis, Firaun dan Haman.
 
"Ada hadits yang membuat saya dan para ulama sebelum kami ketakutan," katanya.
 
 
Menurut hadits itu, yang pertama ditanya Alloh kelak di yaumil akhir adalah alim ulama. Bukan iblis, Firaun maupun Haman.
 
Menjawab pertanyaan Alloh, alim ulama itu mengatakan, ia belajar dan mengajar itu karena Alloh.
 
Alloh Maha Mengetahui.
Jawaban alim ulama itu bohong.
Menurut Alloh, alim ulama mengajar karena ingin disebut alim, dan mengajar karena ingin disebut syech, pengajar.
 
Mereka yang dermawan juga mengatakan, rajin bersedekah karena Alloh.
 
 
Alloh mengetahuinya, mereka selalu bersedekah karena ingin disebut dermawan.
 
Demikian pula orang syahid. Alloh mengetahui mereka berperang bukan di jalan Alloh dan mati syahid bukan karena  Alloh tapi karena ingin disebut pemberani dan mendapat predikat syahid.
 
Lalu Allah melemparkan mereka mereka itu ke dalam neraka.
 
"Hadits ini membuat kami dan banyak alim ulama gemetaran, ketakutan untuk menghadapi realitas nanti," kata Habib Ali Al Jufri.
 
Itu semua, lanjut Habib Ali Al Jufri, karena penyakit hati yang disebut riya. 
Penyakit yang sangat berat dan sulit untuk disembuhkan.***
 
 
 
 
 

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x